JK: 2 dari 5 Anggota Keluarga Harus ke Kota
Selasa, 24 Maret 2015 -
MerahPutih Nasional - Lahan pertanian akan semakin terbatas. Sebaliknya, lahan di perkotaan akan semakin luas. Masyarakat desa akan mencari penghidupan ke perkotaan akibat persempitan lahan pertanian di desa. Hal ini umumnya terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat Pulau Jawa. (Baca: Puspol Indonesia: JK Diduga Aktor di Balik Pecahnya Golkar dan PPP)
Demikian paparan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam pidato pembukaan "Indeks Kota Cerdas Indonesia" di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015). "Sekeluarga ada lima, dua di antaranya harus ke industri dan perdagangan," papar alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin itu.
JK menjelaskan, selama ini kota dipandang sebagai lahan perdagangan, industri, dan jasa. Akibatnya, urbanisasi semakin tinggi. Sebaliknya, desa dipandang lahan pertanian. (Baca: Jusuf Kalla: Indonesia Sangat Berduka Atas Wafatnya Lee Kuan Yew)
Pria berzodiak Taurus itu memaparkan, apabila setiap keluarga di Pulau Jawa memiliki lahan 0,4 hekatere, maka keluarga tersebut hanya dapat menghidupi dua hingga tiga orang. Atas dasar itu, JK berharap, kota dapat terus berkembang untuk meningkatkan potensi kehidupan melalui keterbukaan peluang kerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran di Ibukota Jakarta 2014 mengalami penurunan. Tepatnya selama periode Februari 2013-Februari 2014, angka tingkat pengangguran naik 0,37 poin atau mengalami kenaikan dari 9,46 persen menjadi 9,84 persen. Secara jumlah, pengangguran pada Februari 2013 mencapai 484,04 ribu orang menjadi 510,44 ribu orang pada Februari 2014. (fre)