Jemaah Haji Indonesia Terlantar di Jeddah, Ketua Timwas DPR RI 'Sentil' PPIH dan Maskapai

Jumat, 13 Juni 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengaku prihatin atas serangkaian keterlambatan penerbangan jemaah haji Indonesia saat proses kepulangan dari Arab Saudi.

Keterlambatan ini, yang dilaporkan terjadi pada maskapai Saudi Arabian Airlines di tahap awal pemulangan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, memicu kekhawatiran serupa akan dialami oleh maskapai Garuda Indonesia.

"Tahap awal kepulangan ini sudah bermasalah dengan Saudi Arabian Airlines. Ada kemungkinan Garuda juga akan mengalami hal yang sama," ujar Cucun, Kamis (12/6).

Baca juga:

Jemaah Haji Indonesia Embarkasi Solo akan Tiba di Tanah Air Jumat (13/6) Pagi

Cucun sangat menyayangkan adanya jemaah yang terlantar hingga enam jam di bandara tanpa pendampingan dan perhatian memadai dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Ia menegaskan pentingnya skenario darurat yang harus disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja (Daker) Jeddah untuk mencegah insiden serupa terulang.

"Jemaah tidak boleh menunggu enam jam di bandara tanpa makanan. Mereka bisa kelaparan. Ini harus diprediksi dan diantisipasi. Kepala Daker Jeddah harus siap dengan skema darurat!," tegas Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB itu.

Lebih lanjut, Cucun mendesak agar komunikasi antara PPIH bidang transportasi dengan maskapai penerbangan diintensifkan. Tujuannya adalah untuk memastikan jadwal kepulangan berjalan lancar dan nyaman tanpa hambatan yang merugikan jemaah.

Baca juga:

6 Barang yang ‘Haram’ Dibawa Jemaah Haji dalam Koper Besar saat Pulang ke Indonesia

"Kalau bisa, tidak ada lagi penundaan. Pihak Daker Jeddah dan PPIH transportasi harus benar-benar menjaga komunikasi dengan maskapai agar jemaah bisa pulang nyaman dan tepat waktu," tambahnya.

Sebagai informasi, proses pemulangan jemaah haji Indonesia telah dimulai sejak Selasa (11/6/2025) dan direncanakan berlangsung hingga akhir Juli, diberangkatkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan King Abdul Aziz Jeddah secara bertahap.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan