Jemaah Haji Indonesia Terlantar di Jeddah, Ketua Timwas DPR RI 'Sentil' PPIH dan Maskapai
Ilustrasi - Jemaah haji saat berjalan menuju jamarot untuk melakukan lempar jumrah. ANTARA/HO-Kemenag Lampung
Merahputih.com - Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengaku prihatin atas serangkaian keterlambatan penerbangan jemaah haji Indonesia saat proses kepulangan dari Arab Saudi.
Keterlambatan ini, yang dilaporkan terjadi pada maskapai Saudi Arabian Airlines di tahap awal pemulangan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, memicu kekhawatiran serupa akan dialami oleh maskapai Garuda Indonesia.
"Tahap awal kepulangan ini sudah bermasalah dengan Saudi Arabian Airlines. Ada kemungkinan Garuda juga akan mengalami hal yang sama," ujar Cucun, Kamis (12/6).
Baca juga:
Jemaah Haji Indonesia Embarkasi Solo akan Tiba di Tanah Air Jumat (13/6) Pagi
Cucun sangat menyayangkan adanya jemaah yang terlantar hingga enam jam di bandara tanpa pendampingan dan perhatian memadai dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Ia menegaskan pentingnya skenario darurat yang harus disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja (Daker) Jeddah untuk mencegah insiden serupa terulang.
"Jemaah tidak boleh menunggu enam jam di bandara tanpa makanan. Mereka bisa kelaparan. Ini harus diprediksi dan diantisipasi. Kepala Daker Jeddah harus siap dengan skema darurat!," tegas Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB itu.
Lebih lanjut, Cucun mendesak agar komunikasi antara PPIH bidang transportasi dengan maskapai penerbangan diintensifkan. Tujuannya adalah untuk memastikan jadwal kepulangan berjalan lancar dan nyaman tanpa hambatan yang merugikan jemaah.
Baca juga:
6 Barang yang ‘Haram’ Dibawa Jemaah Haji dalam Koper Besar saat Pulang ke Indonesia
"Kalau bisa, tidak ada lagi penundaan. Pihak Daker Jeddah dan PPIH transportasi harus benar-benar menjaga komunikasi dengan maskapai agar jemaah bisa pulang nyaman dan tepat waktu," tambahnya.
Sebagai informasi, proses pemulangan jemaah haji Indonesia telah dimulai sejak Selasa (11/6/2025) dan direncanakan berlangsung hingga akhir Juli, diberangkatkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan King Abdul Aziz Jeddah secara bertahap.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
KPK SP3 Kasus Timah, Legislator: Sudah Prosedural, tetapi Publik Perlu Penjelasan
Anggota Komisi IX DPR Nilai Ekonomi RI Tetap Resilien meski Tekanan Global Tinggi
Diusulkan Jadi Presiden Dewan HAM PBB, DPR: Kepercayaan Dunia terhadap Indonesia akan Meningkat
Nilai TKA Matematika dan Bahasa Inggris Rendah, DPR Minta Evaluasi Total
Minta Program MBG Disetop Selama Libur Sekolah, Fokus ke Ibu Hamil Saja
Hajj Banking Award 2025 Perkuat Ekosistem Haji
Raker Menteri Haji dan Umrah dengan Komisi VIII DPR bahas Persiapan Ibadah Haji 2026
Dukung Langkah KBRI Laporkan Bonnie Blue, DPR: Melecehkan Simbol Negara Khususnya Merah Putih Tidak Bisa Ditoleransi
Tragedi Berdarah Tol Krapyak: 16 Nyawa Melayang, DPR Semprot Kemenhub Agar Bus 'Zombie' Tak Gentayangan Saat Nataru
Sesalkan OTT Jaksa, Komisi III DPR Minta Akar Masalah Penegakan Hukum Diusut