Jangan Anggap Sepele Ketuban Pecah Dini
Sabtu, 01 Juli 2023 -
SALAH satu fokus utama dalam menjaga kehamilan agar janin berkembang dengan optimal adalah menghindari berbagai komplikasi seperti contohnya ketuban pecah dini. Meskipun masih jarang dibicarakan oleh khalayak ramai dan seringkali gejalanya dianggap sepele, sebenarnya ketuban pecah dini perlu mendapatkan perhatian khusus.
Menurut Clevelandclinic, ketuban pecah dini memang sering terjadi tanpa disadari karena teksturnya cair seperti air seni biasa. Kenapa banyak ibu hamil yang tidak menyadari jika mengalami ketuban pecah dini? Karena biasanya air ketubannya keluar sedikit demi sedikit. Kamu akan langsung menyadari jika mengalami ketuban pecah dini dengan jumlah cukup banyak sehingga bisa langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga:

Infeksi menular seksual
Seks edukasi dan pengetahuan soal kehamilan di Indonesia masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan oleh masyarakat. Alhasil kebanyakan pasangan yang memutuskan menikah tak tahu menahu mengenai kondisi dan kesehatan reproduksinya sendiri.
Tanpa banyak ilmu dan informasi mengenai hal tersebut, pasutri ini pun hamil dan mengalami beberapa komplikasi salah satunya ketuban pecah dini. Setelah ditelusuri ternyata sang ibu mengalami infeksi menular seksual yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon kehamilan dan imun ibu serta jabang bayi rentan sehingga mengalami ketuban pecah meski usia kehamilan masih sangat muda.
Riwayat melahirkan prematur
Jika kamu memiliki riwayat melahirkan prematur sebelumnya, anak kedua juga berisiko lahir prematur dengan gejala ketuban pecah dini. Setiap perempuan memiliki kondisi reproduksi yang unik dan berbeda. Sebagian ada yang memiliki leher rahim terlalu menempel dengan area tumbuhnya janin sehingga menyebabkan adanya tekanan berlebihan. Karena terus menerus mendapatkan tekanan yang menguat seiring dengan menbesarnya bayi, akhirnya sang ibu mengalami ketuban pecah dini sejak awal kehamilan.
Baca Juga:

Stres
Stres saat hamil akan memicu ketegangan di area abdomen bawah, otot perut dan lapisan pelindung janin yaitu ketuban. Ketika mengalami ketegangan terus menerus akibat stres, tentu saja air ketuban akan keluar sedikit demi sedikit. Itulah alasan mengapa saat hamil ibu harus berusaha mengatur kondisi emosional agar proses kehamilan berjalan dengan lancar.
Hamil anak kembar
Selain karena masalah kompleks seperti terinfeksi penyakit menular seksual atau otot-otot sekitar rahim yang menegang terus menerus hingga memaksa ketuban pecah sebelum waktunya, hamil anak kembar sangat berisiko membuat ibu mengalami ketuban pecah dini. Bagaimana tidak? Satu bayi saja berisiko membuat ketuban pecah sejak awal kehamilan karena ukuran bayi yang besar, apalagi jika ada dua, tiga, bahkan lebih banyak lagi bayi yang berkembang di dalam rahim. Saat hamil kembar, dokter akan berupaya untuk membimbing dan menjaga kehamilang agar baik ibu serta bayi selamat hingga waktunya melahirkan. (Mar)
Baca Juga:
Pewarnaan Rambut Tanpa Amonia Aman Bagi Ibu Hamil dan Menyusui