Jajaran Komisaris Yang Ikut Temani Cak Lontong di PT Pembangunan Jaya Ancol
Minggu, 27 April 2025 -
MerahPutih.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan) mengangkat Lies Hartono atau Cak Lontong dan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebagai komisaris. Selain itu, mengangkat mantan Direktur PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebagai Komisaris Utama.
"RUPS menyetujui pergantian anggota Dewan Komisaris untuk memperkuat pengawasan dan strategi bisnis ke depan," kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Daniel Windriatmoko dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (26/4).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berlaku efektif sejak ditutupnya RUPS ini. Jajaran Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris Independen, yakni Irfan Setiaputra. Cak Lontong dan Sutiyoso sebagai Komisaris PT Pembanguna Jaya Ancol Tbk.
Untuk jajaran direksi, yakni Winarto sebagai Direktur Utama, Cahyo Satriyo Prakoso, Daniel Nainggolan dan Eddy Prastiyo sebagai Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Baca juga:
Cak Lontong Bos Timses Pram-Doel Ditunjuk Jadi Komisaris Baru Ancol
Cak Lontong tidak hanya memiliki karier sebagai presenter dan pelawak tanah air itu, namun mulai merambah ke dunia politik.
Dalam perhelatan Pilkada Jakarta 2024, Cak Lontong dipercaya menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung- Rano Karno. Sebelumnya juga terlibat dalam pemenangan Ganjar-Mahfud MD di Pilpres 2024.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan) mencatat pendapatan usaha Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta tersebut meraup keuntungan sebesar Rp 1,266 triliun sepanjang tahun 2024.
Kontribusi utama pendapatan dari segmen pariwisata sebesar 75,11 persen, sedangkan sisanya berasal dari real estate serta perdagangan dan jasa.
Keuntungan tersebut tercatat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan) dengan agenda antara lain pelaporan kinerja tahun buku 2024, pembagian dividen, serta pengangkatan dan pergantian anggota Dewan Komisaris.
RUPS menyetujui pembayaran dividen sebesar Rp24 per lembar saham yang totalnya mencapai Rp 38,40 miliar atau 21,60 persen dari laba bersih. (*)