Jabar Selatan Wajib Waspada, Siklon Tropis 91S Samudera Hindia Mendekat
Jumat, 06 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Wilayah selatan Jawa Barat (Jabar) terus menerus diguyur hujan intensitas deras (30-50 mm per jam) yang disertai disertai angin kencang sejak beberapa hari terakhir.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ektrem yang melanda kawasan Jabar Selatan itu berpotensi berlangsung hingga akhir Desember.
Dalam rentang waktu itu dikhawatirkan dapat juga terjadi bahaya bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, puting beliung hingga hujan es.
Bahkan, tercatat 33 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilanda sejumlah bencana alam akibat cuaca ekstrem pada 3-4 Desember 2024 lalu.
Baca juga:
Update Banjir Bandang Sukabumi, Tim SAR Masih Evakuasi Warga yang Tertimbun
Untuk itu, BMKG mulai mengerahkan tim untuk menyosialisasikan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang ke masyarakat di seluruh daerah selatan Jabar.
"Bagi kami upaya ini penting agar seluruh masyarakat bisa lebih siaga evakuasi termasuk pemerintah daerahnya juga terhadap dampak yang dapat menyertai dari kondisi cuaca itu," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12).
Dwikorita menjelaskan kekhawatiran ancaman bencana alam itu timbul setelah BMKG mendapati adanya bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia sebelah barat daya Banten dan saat ini bergerak mendekat ke darat Jabar Selatan.
BMKG menilai keberadaan bibit siklon ini dapat memperbesar potensi bencana mengingat cuaca di Indonesia saat ini sudah berada pada musim penghujan yang meningkat sebesar 20 persen dibandingkan kondisi normal.
Baca juga:
Siklon Tropis 96S Bakal Sebabkan Hujan Deras di Berbagai Wilayah Sumatera
Apalagi, lanjut Dwikorita, ditambah sejumlah fenomena atmosfer. seperti madden julian oscilliation (MJO), gelombang ekuatorial rossby, gelombang kelvin dan La Nina lemah.
"Kami mengkhawatirkan setelah Sukabumi kondisi ini juga dapat menyebar ke wilayah Cianjur, Garut, Ciamis dan seterusnya hingga ke Banten bagian selatan," tandas orang nomor satu di BMKG itu, dikutip Antara. (*)