Israel Mulai Serang Rafah, Ratusan Orang Dilaporkan Tewas

Senin, 12 Februari 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Israel mulai menyerang Kota Rafah, Gaza selatan, pada Senin pagi waktu setempat. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan dan melukai ratusan warga sipil, yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan perempuan.

Otoritas kesehatan di Rafah melaporkan, pembunuhan tragis militer Israel terhadap lebih dari 100 warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, serta ratusan korban luka lainnya.

Baca juga:

Inggris Peringatkan Bencana Kemanusian Saat Israel Serang Rafah

Para korban pun langsung dilarikan ke seluruh rumah sakit di Kota Rafah, seperti dilaporkan otoritas kesehatan setempat.

Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengungkapkan, bahwa Rafah menyaksikan serangan udara sengit Israel di pusat kota. Lalu, serangan itu menghantam rumah-rumah warga di dekat kantor pusat PRCS.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Kuwait di Kota Rafah, Suhaib Al-Hams mengaku, pihak rumah sakit kewalahan menangani pasien yang terluka parah dan kekurangan obat serta pasokan.

Menurut sumber setempat, pesawat tempur Israel meluncurkan sekitar 40 serangan udara dan menargetkan sejumlah rumah dan masjid yang menampung para pengungsi. Penembakan artileri yang intens dan pemboman lewat jalur laut juga terjadi di Rafah, katanya.

Kendaraan sipil yang membawa para korban tiba di Rumah Sakit Kuwait di Rafah, kemudian ratusan orang dievakuasi ke rumah sakit tersebut untuk berlindung dari pemboman, menurut sumber dan saksi setempat.

Baca juga:

Israel Mulai Persiapkan Tentara Cadangan Buat Serang Rafah

Tenda pengungsian warga Gaza di Kota Rafah
Tenda pengungsian warga Gaza di Kota Rafah. Foto: WAFA
>Masjid yang menjadi target pasukan Israel adalah Masjid Al-Rahma di Shaboura dan Al-Huda di kamp pengungsi Yibna, di mana keduanya menampung ratusan keluarga pengungsi dan lebih dari 14 rumah berpenghuni.

Serangan udara Israel juga meluas ke wilayah di dekat perbatasan dengan Mesir. Diperkirakan sekitar 1,4 juta warga dan pengungsi internal saat ini berada di Rafah setelah pasukan Israel memaksa pindah ratusan ribu warga Palestina dari Gaza utara ke selatan pada awal agresi.

Pada hari ke-129 agresi, pasukan Israel terus menggempur Gaza melalui darat, laut, dan udara, yang menewaskan lebih dari 28.176 orang dan melukai 67.784 orang lainnya.

Kemudian, ribuan korban lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan dan jalanan lantaran pasukan Israel mencegat tim penyelamat untuk menjangkau mereka.

Menurut perkiraan awal, agresi Israel di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh lebih dari 28.176 orang dan melukai 68.000 lebih orang lainnya.

Bahkan, agresi Israel telah menyebabkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh wilayah di Jalur Gaza.

Sebagian besar dari mereka terpaksa mengungsi ke Kota Rafah di Gaza selatan yang padat penduduk dan berlokasi di dekat perbatasan dengan Mesir, yang kini menjadi eksodus massal terbesar Palestina sejak peristiwa Nakba 1948. (*)

Baca juga:

Arab Saudi Minta Pertemuan Darurat DK PBB Terkait Israel Serang Rafah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan