Israel Mulai Serang Rafah, PBB Memohon Perundingan Tetap Dilanjutkan
Selasa, 07 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Israel akhirnya melancarkan serangan darat ke Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan. Aksi Israel itu menuai kutukan keras dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Serangan darat ke Rafah tidak akan dapat ditoleransi karena dampak kemanusiaannya sangat besar dan dapat menyebabkan kawasan semakin tidak stabil," kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, dilansir dari Antara, Selasa (7/2).
Guterres menegaskan langkah yang dilakukan Israel merupakan bentuk pengkhianatan terhadap proses perundingan damai yang tengah berlangsung.
Apalagi, lanjut dia, kelompok Hamas Palestina menyatakan menerima usulan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dirancang Mesir dan Qatar pada Senin (6/5) malam.
Baca juga:
Meski serangan darat telah dilancarkan, PBB tetap berharap kedua pihak masih bisa menemukan titik temu dalam perundingan gencatan senjata.
"Hari ini, saya memohon dengan amat sangat kepada pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk berupaya sekeras mungkin demi mewujudkan kesepakatan yang sangat penting," imbuh Guterres.
Sejak kemarin, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mulai menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan bagian timur Rafah menjelang operasi militer yang direncanakan. Kota Rafah sendiri saat ini didiami sekitar 1,5 juta warga Palestina.
Israel mulai melancarkan serangan darat ke kota itu karena alasan Hamas gagal memenuhi tuntutan utama mereka dalam perundingan gencatan senjata.
Baca juga:
Serangan ke Rafah Bakal Bikin Israel dan Arab Saudi Kembali Renggang
Kabinet perang Israel memutuskan melanjutkan rencana operasi militer di Rafah untuk memberi tekanan militer kepada Hamas demi membebaskan semua sandera warga negara mereka. (*)