Isi Libur Lebaran dengan Mengenal Presiden Soekarno di Bengkulu

Jumat, 30 Juni 2017 - Muchammad Yani

>Entah sejak kapan dan siapa pencetusnya, mudik atau kembali ke kampung halaman, berkumpul dengan keluarga untuk merayakan Idul Fitri menjadi kegiatan sosial tahunan yang dinanti setiap umat Muslim di Nusantara.

>Peristiwa sekali setahun ini tak sekadar momentum spesial bersilaturahim bersama sanak famili tapi juga dimanfaatkan untuk mengisi liburan.

>Seperti Nurfauziah yang berdomisili di luar kota, mudik bisa diisi dengan liburan berkualitas, salah satunya mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kota asal. Memasuki H+4 Lebaran, ia membawa dua putrinya mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Soekarno-Hatta Kota Bengkulu.

>Rumah dengan arsitektur perpaduan Eropa dan Tiongkok ini merupakan salah satu cagar budaya, sekaligus objek wisata unggulan Bengkulu. Di rumah yang masih terjaga keasliannya itu, Sang Putra Fajar menghabiskan empat tahun masa pengasingan di Bengkulu.

Salah satu ruangan di rumah pengasingan Bung Karno (Sumber Foto: Instagram)
>Saat menjalani pengasingannya di Bengkulu, Bung Karno tetap berkarya mulai dari mengajar di sebuah sekolah Muhammadiyah, membentuk kelompok sandiwara tonil bernama "Monte Carlo" hingga mengaplikasikan ilmunya di bidang arsitektur.

>Bangunan karya orisinal Bung Karno dapat disaksikan pada Masjid Jamik atau sering juga disebut Masjid Bung Karno yang terletak di Jalan Soeprapto, di jantung Kota Bengkulu.

>Di dalam area rumah pengasingan ini terdapat benda-benda peninggalan Sang Proklamator, antara lain puluhan kostum pemain tonil dan ratusan buku bacaan, Masjid Bung Karno juga tercatat sebagai benda cagar budaya yang dilindungi dan dilestarikan.

Sepeda milik Bung Karno (Sumber Foto: Instagram)
>Kaya Sejarah Selain rumah pengasingan Bung Karno, objek wisata sejarah lainnya tak kalah menarik dikunjungi adalah rumah Fatmawati, ibu negara pertama Republik Indonesia.

>Saat menjalani pengasingan di Bengkulu, Bung Karno bertemu Fatmawati, putri seorang tokoh Muhammadiyah Bengkulu.

>Meski hanya replika dari bangunan asli, rumah panggung berbahan kayu yang berdiri di Jalan Fatmawati Kelurahan Penurunan itu, juga ramai dikunjungi warga saat hari libur.

>Sumber: Antara

>Selain artikel ini Anda juga bisa baca Pantai-Pantai Terpopuler Di Sukabumi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan