Ini Cara Sandiaga Ajak Warga Yang Tolak Relokasi
Rabu, 07 Februari 2018 -
MerahPutih.com - Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno akan mengajak dialog warga Kampung Arus, Jakarta Timur yang menolak direlokasi. Pendekatan touch and feel akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
"Kami harus perlihatkan tempat pindahnya kemana, jadi mereka punya bayangan. Nah, ini yang nanti akan kami buat mock-up unit tempat yang akan kami siapkan untuk mereka (warga). Supaya mereka ada touch and feel mengenai tempat yang akan mereka tinggali setelah ini," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (7/2).
Politisi Partai Gerindra ini menyadari sulitnya mengajak warga untuk direlokasi. Sandi beralasan, jika tak direlokasi akan membahayakan warga itu sendiri.
"Waktu diketok-ketok itu, mereka nggak mau kan disuruh ini (relokasi). (Mereka bilang) sudah biarin aja, kita tinggal sudah biasa. Padahal, itu berbahaya buat mereka. Mereka mungkin sudah biasa tapi kita ingin kehidupan mereka dan anak cucu mereka lebih baik lagi ke depan," jelasnya.
Pemprov DKI, Sandiaga berkata, berencana memasang turap (sheet pile) di Kampung Arus, Kramat Jati, Cawang, Jakarta Timur. Pemasangan turap merupakan bagian dari proyek normalisasi.
Mantan Ketua HIPMI ini pun mengaku warga Kampung Arus sebelumnya enggan untuk direkokasi. Namun kata Sandiaga sebagian warga sudah setuju dilakukan relokasi.
"Mereka intinya nggak mau digusur. Jadi kemarin waktu saya datang ada pak RW nya yang sama datang terus bilang sebagian warga sudah, akhirnya melihat ini dan ini harus kami tangkap dan gerak cepat kalau mereka berubah pikiran kita siapkan programnya sesuai dengab tentunya keinginan kami mengelola air ini lebih baik lagi," tuturnya.
Maka dari itu Sandiaga menambahkan harus ada kerjasama agar Pemprov DKI dan masyarakat mau direlokasi.
"Iya nanti kami harus solusikan dari pihak pemprov, kerjasama kami harus siapkan. Kemarin Jatinegara Barat sudah penuh, maka masyarakat dicari tempat sekitar situ," pungkasnya. (asp)