Ini Beberapa Adegan Penyebab Film Jenderal Soedirman Dianggap Kontroversial
Senin, 07 September 2015 -
Merahputih Cinema - Kontroversi film Jenderal Soedirman berlanjut. Setelah mengeluarkan pernyataan bahwa film yang diproduseri Sekar Ayu Asmara itu berbahaya, anggota DPR RI dari komisi X, Mahardhika kembali mengeluarkan pernyataan resmi.
Cucu Bung Karno itu, kepada Merahputih.com mengungkapkan, ada beberapa adegan yang dianggap melecehkan para pejuang bangsa. Beberapa adegan dalam film Jenderal Soedirman itu dianggap telah menyimpang dari fakta sejarah dan pengaburan makna, yakni:
1. Adegan dialog antara Presiden Sukarno dan Jenderal Soedirman yang mendramatisir perbedaan antar perjuangan melalui perundingan dan melalui perang frontal berpotensi dapat menghilangkan makna persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Adegan Presiden dan Wakil Presiden yang mengakui bahwa beliau berbohong, berdosa, ingkar janji dengan tidak ikut ber-gerilya menimbulkan kontroversi.
3. Adegan tentang Bung Karno meminta difoto ulang ketika berangkulan dengan Pak Dirman bertentangan dengan fakta sejarah.
4. Adegan tentang peran Tan Malaka beserta tentaranya memberikan kesan bertentangan dengan status Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional.
5. Adegan Pak Dirman membanting tongkat/keris (tak sesuai dengan aslinya sebagai orang Jawa yang santun). Pak Dirman memakai kopiah ditodong senapan, dibentak Belanda tidak jelas sumber sejarahnya.
6. Dimana peran Sri Sultan Hamengkubowobo X dan figur Pak Harto sebagai orang dekat Pak Dirman? Tidak digambarkan dalam film tersebut.
Mahardhika mengaku sebenarnya merasa senang dengan kreatifitas para sineas muda untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan mencintai sejarah berdirinya Indonesia, namun ia menyayangkan, banyak hal dari fakta sejarah yang diungkapkan salah.
"Kami bersama berbagai elemen anak bangsa sangat mendukung pembuatan film layar lebar tentang tokoh-tokoh pahlawan nasional agar jiwa kepahlawanannya dapat ditiru, dilanjutkan dan dimaknai sebagai cita-cita luhur demi masa depan bangsa dan negara Indonesia," tulis Mahardhika melalui siaran persnya.
"Namun kami merasa adanya pengaburan makna dan penyimpangan fakta sejarah," tulisnya lagi.
Film Jenderal Soedirman diputar di bioskop Indonesia pada tanggal 27 Agustus 2015. Film tersebut diproduseri Sekar Ayu Asmara dari Padma Pictures dan disutradarai Viva Westi. Sejumlah nama terkenal seperti Adipati Dolken, Baim Wong, Nugie dan Mathias Muchus ikut membintangi film tersebut. (wan)
BACA JUGA:
Dianggap Membahayakan, Film Jenderal Soedirman Dapat Kritik dari Anggota DPR
Riset Satu Tahun, Sutradara Yakin Film Jenderal Soedirman Sesuai Fakta
Jokowi Nonton Tayangan Perdana Film Jenderal Soedirman
Review Film Jenderal Soedirman: Pemimpin Perang Gerilya di Pulau Jawa