Ini Alasan Mobil Listrik Lebih Mahal Dibanding Konvensional

Kamis, 21 April 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

BANYAK orang yang khawatir melihat harga kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Karena saat ini kendaraan listrik jauh lebih mahal dibanding dengan kendaraan konvensional dengan bahan bakar bensin atau solar.

Mengenai hal itu, Kepala Subdirektorat Industri Alat Transportasi IMATAP, Kementerian Perindustrian, Dodiet Prasetyo angkat bicara. Menurutnya ada satu faktor yang menjadi pengaruh utama. "Yang mempengaruhi harga kendaraan listrik secara maksimal adalah komponen baterai," jelas Dodiet pada sebuah diskusi tentang mobil listrik, seperti yang dikutip dari laman ANTARA.

Baca Juga:

Daftar Mobil Listrik Terlaris di Eropa

Mengutip data Bloomberg NEF dengan pembulatan, Kementerian Perindustrian menjelaskan, bahwa lebih dari separuh atau 51 persen harga sebuah baterai listrik, dipengaruhi oleh material katoda. Material tersebutlah yang menentukan kapasitas serta daya. Biasanya katoda terdiri dari lithium, nikel, kobalt dan mangan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan kendaraan listrik menjadi mahal (Foto: pixabay/joenomias)

Sementara itu, hal kedua yang mengakibatkan biaya mahal yakni dari ongkos manufaktur serta depresiasi. Saat ini, Asia masih menjadi manufaktur terbesar baterai listrik, 80 persen berada di Tiongkok.

Selanjutnya, anoda yang terbuat dari grafit, menyumbang 12 persen pada harga sebuah baterai. Sementara komponen separator yang memisahkan katoda dengan anoda menyumbang 7 persen.

Kemudian, komponen elektrolit yang membawa ion lithium dari katoda ke anoda, menyumbang 4 persen, dan tempat baterai yang terbuat dari baja atau aluminium sebanyak 3 persen.

Untuk saat ini harga baterai kendaraan listrik harganya belum bisa diminimalisir. Hal itu mungkin baru akan terjadi di 2030, saat sudah banyak kendaraan listrik yang beredar secara global.

Baca Juga:

Biaya Mobil Listrik Lebih Irit dari Konvensional, Apa Iya?

Kementerian Perindustrian terus mendorong perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air (Foto: pixabay/pixaline)

Mengenai ekosistem kendaraan listrik kedepannya, Kementerian berupaya berkoordinasi dengan produsen mobil, untuk membuat compact car, atau mobil yang berukuran lebih kecil, yang membutuhkan kapasitas baterai lebih kecil.

Dodiet berharap, bahwa harga mobil listrik kecil bisa berkisar di harga Rp 400 jutaan. Sementara mobil listrik yang beredar di Tanah Air kini harganya rata-rata di atas Rp500 juta.

Rencana membuat compact car, merupakan salah satu cara dari Kementerian Perindustrian, untuk mempopulerkan kendaraan listrik di Tanah Air. Sejak 2019 lalu, pemerintah Indonesia mengeluarkan sejumlah regulasi, untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. (Ryn)

Baca Juga:

Mudik Dengan Mobil SUV? Perhatikan Hal Penting Ini

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan