Indonesia Utang ke ADB USD 500 Juta Buat Naikkan Indeks SDM
Senin, 22 November 2021 -
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia tekah menetapkan Pembangunan manusia diidentifikasi sebagai pendorong penting pertumbuhan ekonomi dalam Visi 2045. Selain itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024. Indeks modal manusia Indonesia pada 2020 naik menjadi 54 persen pada 2020 dari sebelumnya 50 persen pada 2010.
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai USD 500 juta. Pinjaman baru ini membiayai subprogram pertama dari tiga subprogram Meningkatkan Produktivitas Melalui Program Pembangunan Modal Manusia (Boosting Productivity through Human Capital Development Program).
Baca Juga:
Perbaiki SDM, Wisata Kota Cirebon Diyakini Segera Bangkit
Program ini, menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dukungan pengetahuan yang berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial sehingga akan menaikkan indeks SDM Indonesia menjadi 59 persen pada 2026.
"Adanya angkatan kerja yang terampil dan sehat melalui pendidikan teknis dan vokasi, pelatihan dan pendidikan tinggi akan mendorong perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia sehingga turut memajukan pembangunan sektor swasta," jelas Direktur ADB bidang Pembangunan Manusia dan Sosial bagi Asia Tenggara Ayako Inagaki.
Ia menegaskan, pinjaman ini, akan membantu meningkatkan kualitas SDM, menaikkan produktivitas tenaga kerja serta reformasi di bidang pendidikan, pengembangan keterampilan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

"Program ini mendukung reformasi penting yang membantu pemerintah mencapai berbagai target kesehatan dan pendidikan dalam Sustainable Development Goals,” katanya di Jakarta, Minggu (21/11).
Ia menegaskan, Indonesia memerlukan tingkat pertumbuhan tahunan hingga 7 persen agar Indonesia mampu menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.
"Sehingga membutuhkan angkatan kerja yang terampil bagi transisi menuju manufaktur teknologi tinggi dan ekspor bernilai tambah lebih tingg," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Pentingnya SDM Kreatif Bagi Ekosistem Esports