Indonesia Sumbang 15 Persen Pasokan Tuna Dunia, Ini Alasannya

Rabu, 30 April 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Sektor perikanan tuna juga memberikan kontribusi signifikan terhadap nilai ekspor Indonesia. Pada 2024, nilai ekspor hasil produksi perikanan secara keseluruhan mencapai 5,9 miliar dolar AS atau sekira Rp 98,14 triliun.

Dari jumlah tersebut, komoditas tuna, cakalang, dan tongkol menjadi penyumbang terbesar dari hasil tangkapan di laut dengan volume mencapai 278 ribu ton dan nilai ekspor sebesar 1,03 miliar dolar AS atau sekira Rp 17,1 triliun.

Total volume hasil tangkapan tuna dunia pada 2022 adalah sekitar 5,2 juta ton. Dengan demikian, kontribusi Indonesia mencapai kurang lebih 15 persen dari total produksi global.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut Indonesia menjadi negara penghasil tangkapan tuna terbesar di dunia, yang menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar tuna dunia.

Baca juga:

Raker Menteri KKP Wahyu Trenggono dengan Komisi IV DPR bahas Efisiensi Anggaran

Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya Trian Yunanda menyebut data dari Badan Pangan Dunia (FAO) pada 2022 menunjukkan bahwa volume tangkapan tuna Indonesia mencapai 752.118 ton, melampaui Taiwan yang berada di posisi kedua dengan selisih lebih dari 50 persen, diikuti Jepang di posisi ketiga.

"Data hasil tangkapan kita ini merupakan yang terbesar di dunia. Ini meliputi 3 samudera utama, yaitu Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik," ujarnya.

Trian mengatakan, keunggulan Indonesia sebagai produsen tuna terbesar dunia tak terlepas dari posisi geografis yang strategis.

"Wajar kalau kita merupakan produser tuna terbesar di dunia karena kita tahu semua, kita berada tepat di dua persinggungan samudera yang memiliki produk tuna terbesar di dunia yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik," katanya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan