Indonesia Sambut Baik Dukungan AS atas Presidensi G20
Selasa, 25 Oktober 2022 -
MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Assistant to the President for National Security Affairs (APNSA) AS Jack Sullivan di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (24/10).
Pertemuan bilateral itu membahas sejumlah topik, di antaranya mengenai dukungan AS terhadap Presidensi G20 Indonesia, inisiasi penyelenggaraan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), dan tindak lanjut Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
Baca Juga
Delegasi hingga Jurnalis Asing Peliput KTT G20 Dipastikan Bebas Visa
"Indonesia menyambut baik dukungan AS terhadap hasil-hasil yang akan dicapai Presidensi G20 Indonesia dalam penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada tanggal 15-16 November 2022," kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/10).
Kedua negara mengharapkan outcome positif atas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tengah-tengah tantangan dinamika situasi global saat ini.
Diskusi konstruktif juga mengiringi minat dan kepentingan kedua negara untuk bekerja sama dalam kemitraan investasi dan pembangunan infrastruktur dalam skema PGII.
Sebagaimana yang telah diumumkan oleh Pemerintah AS pada bulan Juni tahun ini, AS akan menggelontorkan pendanaan yang mencapai nilai USD 600 miliar untuk pembiayaan investasi dan infrastruktur di berbagai negara.
Baca Juga
Imigrasi Ngurah Rai Klaim Mampu Layani 720 Delegasi KTT G20 Per Jam
Berbagai wacana tentang proyek transisi energi berbasis teknologi turut mewarnai pembicaraan Menko Airlangga dan Assistant to the President for National Security Affairs (APNSA) Jake Sullivan, antara lain percepatan transisi energi ramah lingkungan dan sumber-sumber potensial energi terbarukan lainnya.
"Kami memandang perlunya kerjasama dalam penerapan teknologi mutakhir yang ramah lingkungan, pengembangan industri berbasis teknologi untuk mendukung transformasi digital, dan pembangunan pembangkit listrik dalam Kawasan Ekonomi Hijau," tegas Airlangga.
Pertemuan tersebut juga dimanfaatkan Menko Perekonomian untuk menyampaikan potensi Indonesia dalam rantai pasok global. "Indonesia memiliki sumber daya yang berkualitas yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen industri esensial dalam rantai pasok global," urai Airlangga.
Menutup pertemuan, Menko Airlangga dan APNSA Sullivan sepakat untuk menugaskan pejabat masing-masing, agar segera menindaklanjuti hasil-hasil pembicaraan pada pembahasan di level teknis.
Sebelum menutup pertemuan, pembicaraan masih berlanjut dengan potensi kerja sama dalam isu konektivitas.
"AS terbuka untuk membicarakan peningkatan kerja sama dalam perhubungan udara antara Indonesia dan AS, untuk mendukung mobilitas dan people to people connection," ujar APNSA Sullivan. (Asp)
Baca Juga
Imigrasi Ngurah Rai Siapkan Loket Pemeriksaan Khusus Delegasi KTT G20