Indonesia Raih Rp 7 Triliun Dari Perdagangan Karbon di COP30 Brasil
Selasa, 18 November 2025 -
MerahPutih.com - Konferensi Perubahan Iklim ke-30 Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) berlangsung di Belém, Brasil, sejak 10 November hingga 21 November 2025.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan perdagangan karbon di Paviliun Indonesia, hingga Senin (17/11) tercatat membukukan transaksi hampir Rp 7 triliun.
"Jumlahnya sampai hari ini tercatat oleh kami dari gelaran Paviliun kita tercatat 13,5 juta ton CO2," katanya.
Nilai tersebut berasal dari penjualan 12 juta ton CO2 dari basis teknologi dan 1,5 juta ton CO2 dari sektor Forestry and Other Land Use (FOLU) dan beberapa sektor pembangkit.
Baca juga:
Pavilion Indonesia Dibangun di COP30, Targetkan Bawa Rp 16 Triliun Dari Perdagangan Karbon
Pemerintah Indonesia terus mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam aksi mitigasi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca serta meningkatkan potensi ekonomi karbon.
"Satu pekan ke depan kita masih ingin melakukan kolaborasi dengan pihak lain untuk meningkatkan ambisi dari carbon collection to climate action. Jadi kita mengajak semua berkolaborasi dalam aksi mitigasi yang kemudian dibalut dalam sertifikat karbon," kata Menteri Hanif Faisol Nurofiq.
Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi hingga 90 juta ton CO2 dengan nilai transaksi sebesar Rp 16 triliun dari perdagangan karbon selama berlangsungnya konferensi tingkat tinggi (KTT) iklim (COP30) tersebut.
Untuk mengejar target tersebut, setiap harinya dilakukan sesi Seller Meet Buyer di Paviliun Indonesia pada COP tahun ini. Seller Meet Buyer (SMB) ini mempertemukan penjual, calon pembeli karbon, dan investor.