Indonesia Harus Bisa Beradaptasi Pada Kebijakan Presiden AS Anyar

Selasa, 05 November 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pada 5 November 2024, warga AS dari 50 negara bagian akan melakukan pemungutan suara dalam pemilihan Presiden dan Kongres ke-60 untuk menentukan Presiden ke-47 dan Wakil Presiden ke-50 Amerika Serikat.

Calon utama presiden adalah petahana Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat dan Donald Trump, mantan presiden AS, yang diajukan Partai Republik.

Calon presiden lainnya adalah Chase Oliver dari Partai Libertarian; Jill Stein, seorang dokter dan calon dari Partai Hijau; serta Cornel West sebagai calon independen.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, Indonesia perlu beradaptasi dengan siapa pun yang terpilih melalui pemilu presiden Amerika Serikat nanti.

Baca juga:

Indonesia Cermati Hasil Pilpres AS Jika Berimbas ke Ekonomi

“Yang pasti Indonesia harus beradaptasi dengan siapa pun yang menang,” kata Hikmahanto dilansir Antara.

Indonesia,perlu melihat kebijakan apa yang akan diterapkan oleh pemenang Pemilu Pilpres AS nanti dan beradaptasi dengan kebijakan tersebut.

“Jadi sekali lagi, kita pokoknya yang penting harus beradaptasi. Siapa pun yang menang, lalu kita lihat kebijakannya seperti apa,” kata Hikmahanto.

Profesor Muda Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) Teuku Rezasyah mengatakan, Indonesia perlu beradaptasi dengan siapa pun yang memenangkan Pemilu Pilpres AS.

“Dan mereka (AS) juga beradaptasi (dengan Indonesia),” kata profesor yang biasa disapa Reza itu.

Reza mengatakan bahwa Indonesia tidak perlu terkesan mendukung salah satu calon presiden AS.

"Indonesia perlu bersikap biasa saja terhadap hasil pemilu AS tersebut. Karena bagaimana pun kita terikat pada hukum internasional, terikat pada hukum bilateral," katanya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan