Imparsial: Pembunuhan Munir Disinyalir Libatkan Oknum BIN
Rabu, 07 September 2016 -
MerahPutih Nasional - Hasil penyelidikan yang dilakukan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir yang dibentuk pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan dugaan kuat bahwa pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir melibatkan oknum Badan Intelejen Negara (BIN).
Direktur Imparsial Al Araf mengatakan meski demikian, hasil penyelidikan itu yang sejatinya bisa menjadi pintu awal untuk membuka dan mengungkap kasus tersebut, alih-alih ditindaklanjuti tapi hingga kini juga tidak kunjung dibuka dan diungkap ke publik.
"Hasil penyelidikan TPF Kasus Munir itu sangat penting, karena mengindikasikan adanya sejumlah kejanggalan dan sekaligus dugaan kuat bahwa pembunuhan itu melibatkan pelaku lapangan dan dalang pembunuhan dalam institusi lembaga intelijen Negara," kata Al Araf saat ditemui di kantor Imparsial di Jalan Tebet Utara II, Jakarta Selatan, Selasa (6/9).
Al Araf menjelaskan pihaknya menilai Presiden Jokowi perlu mengingat dan segera membuktikan janji-janji kampanye politik Pilpres 2014 yang tertulis di dalam Nawacita terkait penegakan HAM.
"Salah satu pembuktian dari janji-janji itu harus diwujudkan salah satunya dengan mendorong pengungkapan dan penuntasan kasus pembunuhan Aktivis HAM Munir," tuturnya.
Al Araf meminta kepada pemerintah untuk mengadili tidak hanya pelaku lapangan, tetapi juga aktor intelektual atau dalang di balik pembunuhan Aktivis HAM Munir.
"Kami mendesak Presiden Jokowi Segera membuka dan mengungkap hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir kepada publik dan menindaklanjuti hasil temuan itu. Kemudian membentuk tim independen baru dalam upaya mengusut secara tuntas pembunuhan aktivis HAM Munir," tutupnya.(Abi)
BACA JUGA: