IHSG Anjlok, Dasco Sebut Sudah Pernah Terjadi saat Pandemi COVID-19
Selasa, 18 Maret 2025 -
MerahPutih.com - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, merasa tak khawatir atas indeks harga saham gabungan (IHSG) yang anjlok hingga harus di-suspend. Ia merasa kondisi itu tak perlu dikhawatirkan.
Hal itu disampaikan Dasco saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Pimpinan Komisi XI DPR. Dasco mengklaim, anjloknya IHSG pernah terjadi ketika pandemi COVID-19.
"Menyikapi pembekuan otomatis akibat koreksi dari IHSG 5 persen yang emang otomatis dan bukan kali ini saja, udah pernah pas covid," kata Dasco di kantor BEI, Jakarta, Selasa (18/3).
Dasco mendorong para investor agar tak khawatir. Dasco menjamin pemerintah bakal mengambil langkah agar menstabilkan pasar.
Baca juga:
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
"Kami akan mendukung pemerintah untuk mengambil langkah perlu dengan tempo yang sesingkat singkatnya agar pasar kembali meningkat," ujar Dasco.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia mengungkapkan sudah melakukan pembekuan sementara perdagangan (Trading Halt) karena penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dari lima persen.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa (18/3) telah terjadi pembekuan sementara perdagangan sistem perdagangan di PT Bursa efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:13 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 persen," kata Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan resminya, Selasa (18/3).
Kautsar pun menjamin, bahwa kebijakan pembekuan sementara perdagangan dilakukan didasarkan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
Baca juga:
IHSG Anjlok, Ekonom: Struktur Ekonomi Indonesia Rapuh dan Bertumpu pada Utang
Mengutip dari RTI Bussiness, pada saat penutupan perdagangan pertama hari ini, IHSG sempat berada di level 6.076 atau ambruk sebesar 6,12 persen atau 395,8 poin. Volume transaksi tercatat 16.614 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 10.303 triliun.
Sementara itu, frekuensi transkasi tercatat 893.608 kali. Sepanjang perdagangan pertama, sebanyak 67 saham terekam menguat, 616 saham melemah, dan 116 saham justru stagnan. (Pon)