[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Dilanda Gelombang Panas Suhu Sampai 50 Derajat Celcius
Sabtu, 11 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Beredar sebuah pesan berantai di WhatsApp yang menginformasikan bahwa fenomena gelombang panas tengah melanda Indonesia, Singapura, dan Indonesia.
Informasi tersebut muncul saat gelombang panas yang akhir ini sedang banyak diperbincangkan. Bahkan, disebutkan bakal ada gelombang panas mencapai 40 derajat Celcius.
NARASI
Bahaya gelombang panas
Peringatan bagi warga Indonesian/Malaysia/Singapura *Bersiaplah untuk gelombang panas berikutnya* Antara 40 dan 50 °C. Selalu minum air bersuhu ruangan secara perlahan.Hindari minum air dingin atau es !
Saat ini negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura sedang mengalami “gelombang panas”.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo dan PDIP Bersatu Tinggalkan Jokowi
FAKTA
Dari hasil penelusuran Turn Back Hoaks (Mafindo), informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Informasi yang disebarkan tersebut muncul pertama pada tahun 2019 dan muncul kembali setiap tahunnya.
Negara-negara Asia saat ini seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40 derajat Celcius yang telah berlangsung dalam beberapa pekan ke belakang.
Menurut BMKG, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua penjelasan di atas, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto membenarkan bahwa Indonesia tengah dilanda suhu panas. Hal ini disebabkan karena fenomena tahunan, yakni siklus gerak semu Matahari.
Variasi suhu maksimum 34 derajat Celcius dan 36 derajat Celcius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan saat suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November.
Baca juga:
KESIMPULAN
Informasi tersebut muncul pertama pada tahun 2019, dan kerap muncul tiap tahunnya.
Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas. (Knu)