Harga Minyak AS di Bawah US$27 per Barel Terendah Sejak 2003

Kamis, 21 Januari 2016 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Harga minyak mentah jatuh ke titik terendah sejak 2003. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun hingga ke US$26,55 per barel pada perdagangan Rabu (20/1) pagi. Sedangkan harga minyak Brent di Eropa dipatok US$27,88 per barel.

Anjloknya harga minyak dipicu pasokan berlebih minyak Iran menyusul dicabutnya sanksi oleh badan pengawas nuklir PBB pekan lalu. Pascapencabutan sanksi Iran bersiap mengekspor minyak mentah 500.000 barel per hari.

Dikutip dari Reuters, Kamis (21/1), analis, John Kilduff menyatakan Iran ikut bersaing memperebutkan pangsa pasar di Eropa. 

"Saat ini Eropa diperebutkan juga oleh Arab Saudi, Rusia, dan AS," katanya.

Sebelumnya diberitakan, perusahaan minyak asal Malaysia Petronas memangkas pengeluaran US$11,4 miliar (sekira Rp159 triliun). Dikutip dari MarketWatch, Rabu (20/1) Petronas mengurangi pengeluaran untuk belanja operasi selama empat tahun ke depan.

Anjloknya harga minyak mentah berdampak pada keuntungan Petronas hingga mengeluarkan kebijakan pemangkasan tersebut. Petronas merupakan badan usaha milik negara dengan sumbangan pendapatan terbesar proporsinya yaitu sepertiga dalam anggaran pemerintah. Malaysia adalah negara di Asia Tenggara kedua terbesar yang memproduksi minyak, gas alam dan eksportir gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) kedua terbesar di dunia.

BACA JUGA:

  1. Harga Minyak Dunia Melorot, Eksplorasi Minyak Terkendala
  2. Pembangunan Sejumlah Kilang Minyak Pertamina Tertunda
  3. Sebelum Pertemuan OPEC Harga Minyak Naik
  4. Harga Minyak Cenderung Stabil
  5. Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Global Jatuh

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan