Hamas Bersedia Serahkan Kendali Jalur Gaza Pada Otoritas Nasional Palestina Setelah Ditekan Mesir
Senin, 17 Februari 2025 -
MerahPutih.com - Sejak 19 Januari, gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza, menghentikan perang yang telah menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina.
Serangan Israel yang membunuh sebagaian besar anak-anak dan perempuan juga meninggalkan wilayah gaza dalam kehancuran yang luar biasa.
Gerakan Hamas Palestina menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan kendali Jalur Gaza kepada Otoritas Nasional Palestina dan komisi pemerintah.
Hamas telah mengajukan syarat-syarat untuk menyerahkan kekuasaan kepada Otoritas Nasional Palestina.
Baca juga:
Donald Trump Rencana Kuasai Gaza, Mayoritas Warga AS tak Menyukai Ide Itu
Persyaratan itu mencakup perlunya mempertahankan pekerjaan bagi pegawai di pemerintahan baru atau memberi mereka masa pensiun dengan jaminan pembayaran gaji.
Keputusan penyerahan kekuasaan itu diambil oleh pimpinan Hamas setelah mendapat tekanan kuat dari Mesir selama perundingan terakhir di Kairo.
Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (16/2) memperingatkan krisis oksigen parah di rumah sakit-rumah sakit di seluruh wilayah kantong itu akibat hancurnya 10 pembangkit listrik dalam perang destruktif yang dilancarkan Israel.
"Banyak rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen masing-masing," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Kementerian juga memperingatkan bahwa penolakan Israel untuk mengizinkan masuknya generator oksigen ke Gaza "akan memperburuk krisis hingga tingkat yang mengancam nyawa pasien."
Selama berlangsungnya serbuan yang menghancurkan, tentara Israel secara sistematis menargetkan rumah sakit, sekolah, dan tempat perlindungan di Gaza.
Menurut data yang dirilis oleh Kantor Media Pemerintah Gaza, dari 38 rumah sakit di wilayah tersebut, 34 telah hancur akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.