Grab dan Volocopter Lakukan Studi Kelayakan untuk Hadirkan Taksi Udara di Asia Tenggara

Rabu, 19 Februari 2020 - Raden Yusuf Nayamenggala

STARTUP penerbangan Jerman Volocopter tengah menjalin kerjasama dengan Grab, aplikasi transporasi online terbesar di Asia Tenggara, untuk melakukan studi kelayakjan dan melihat kemungkinan diluncurkannya taksi udara di kota-kota tersibuk di wilayah tersebut.

Kedua perusahaan itu menandatangani nota kesepahaman untuk melihat prospek transportasi udara di kota-kota besar yang terdapat di wilayah Asia Tenggara. Kerjasama antar dua perusahaan termasuk studi kelayakan, melihat kota-kota dan rute yang paling cocok untuk taksi udara di wilayah Asia Tenggara, menilai penggunaan terbaik, juga mengeksplorasi kemungkinan uji penerbangan taksi udara.

Baca Juga:

Prediksi Tren Transportasi 2020, Apa Aja Sih?

Studi kelayakan yang dilakukan Grab dan Velocopter nantinya akan meletakkan dasar bagi kerjasama potensial di masa depan untuk kedua perusahaan, termasuk kemungkinan untuk meluncurkan layanan taksi udara. Kedua perusahaan tersebut berencana untuk membantu memecahkan isu mobilitas dan meningkatkan kualitas hidup banyak orang melalui inovasi teknologi, seperti yang dikatakan pada rilis yang diterima merahputih.com.

Volocopter bekerjasama dengan Grab untuk hadirkan taksi udara (Foto: volocopter)

Velocopter sendiri, baru-baru ini mendemonstrasikan pesawat listriknya di sebuah konfrensi teknologi di Singapura, lengkap dengan landasan pendaratan 'VoloPort' sementara, yang dimaksudkan untuk menggambarkan masa depan. Di mana perusahaan itu menggunakan kendaraan VTOL (Lepas landas dan mendarat) Listrik untuk naik dari atap ke atap ditengah padatnya kota.

Volocopter 2X sendiri cukup kecil, seperti telur yang dilengkapi dengan lebar 18 rotor. Pada dasarnya pesawat ini ialah taksi udara, yang dibangun untuk mengangkut hanya satu penumpang.

Pesawat kecil tersebut, difungsikan untuk penumpang yang membutuhkan waktu cepat ditengah kemacetan, kepadatan penduduk dan penutupan jalan.

Baca Juga:

Kota-Kota Dengan Transportasi Terbaik di Dunia!

Namun, alih-alih memfasiltiasi perjalanan udara jauh dengan jangkauan antar kota seperti bandara, Volocopter ingin fokus pada perjalanan jarak dekat atau lokal saja.

Ketika perusahaan memulai penerbangan komersial pada 2022 nanti, para penumpang akan diterbangkan dari satu VoloPort ke VoloPort lainnya.

Sementara pada tahun 2035, perusahaan itu memiliki rencana untuk memiliki puluhan Voloport di seluruh Singapura. Masing-masing dengan kapasitas untuk menangani 10.000 penumpang per hari.

Tujuan utamanya yakni agar volocopter tak memerlukan infrastruktur khusus, namun bisa mendarat ditempat parkir dan membawa kamu ke bioskop.

Taksi udara akan hadirkan grap di sejumlah negara di Asia Tenggara (Foto: daimler)

Kemitraan dengan Grab sendiri, merupakan tanda jika Volocopter melihat Asia Tenggara sebagai tempat yang tepat untuk meluncurkan transportasi udaranya.

Berkantor pusat di Singapura, Grab berencana akan mengoperasikan Malaysia, Indonesia, Filipina, Vitenam, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Jepang.

"Kolaborasi ini juga menawarkan potensi untuk kerja sama yang jauh lebih besar yang akhirnya dapat memperluas mobilitas udara," ucap Florian Reuter, CEO Volocopter dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir dari laman The Verge.

Namun, Grab bukan satu-satunya layanan transportasi online yang mengincar taksi udara. Karena Uber juga mengatakan akan meluncurkan layanan taksi udara pada tahun 2023 dan bekerja dengan sejumlah mitra, termasuk startup VTOL dan produsen mobil besar untuk membantu mewujudkan impiannya. (ryn)

Baca Juga:

Bikin Kangen, Alat Transportasi Publik Ini Tergerus Zaman

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan