Golkar Dorong Evaluasi Hasan Nasbi, Buntut Salah Respons soal Teror Kepala Babi
Selasa, 08 April 2025 -
MerahPutih.com - Sekjen Partai Golkar, Sarmuji, mendorong evaluasi terhadap Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi. Namun, Sarmuji merasa pergantian Kepala PCO menjadi urusan presiden.
Hal itu disampaikan Sarmuji menyangkut pernyataan Hasan Nasbi soal teror kepala babi menyasar redaksi Tempo. Pernyataan Hasan memantik kritik dari publik hingga Presiden Prabowo Subianto gerah.
"Kalau (soal pergantian) itu terserah presidennya. Tapi saya ingin menekankan begini, sebenarnya tidak ada gelap, yang ada adalah ketiadaan cahaya. Fungsi komunikasi pemerintahan itu adalah menghadirkan cahaya sehingga orang memandang pemerintah atau memandang negara ini tidak gelap, karena kehadiran cahaya dari komunikasi pemerintah," kata Sarmuji kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/4).
Ia menyebutkan, peran komunikasi pemerintah ialah mendatangkan pencerahan. Caranya dengan memberikan informasi valid, otoritatif, dan berdampak positif bagi bangsa ini.
Baca juga:
Sarmuji mengingatkan pentingnya peran PCO. Sehingga, Sarmuji mendorong Hasan mengambil pembelajaran kalau tidak mau diganti.
"Solusinya bisa dua, bisa mengganti atau memperbaiki diri. Kan kalau bisa mengambil pelajaran dari apa yang sudah terjadi, tentu itu baik juga. Kecuali kalau tidak bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi, mungkin lain urusannya. Tapi tergantung presiden lah bagaimana menilainya," ujarnya.
Atas dasar itulah, Sarmuji menegaskan evaluasi merupakan hal penting bagi Hasan. Sarmuji mendorong Hasan memetik pelajaran.
"Evaluasi kan ada dua kemungkinan tadi, bisa perbaikan, bisa pergantian. Kalau memang bisa diperbaiki dalam proses ini, mungkin ada proses belajar untuk tidak menjawab dengan tergesa-gesa, untuk lebih memiliki perspektif yang positif terhadap masukan orang lain, atau lebih berempati terhadap kondisi orang lain ya itu bagus juga," ucapnya.
Baca juga:
Insiden Teror Kepala Babi ke Tempo, Komnas HAM Sebut Masuk Kategori Pelanggaran HAM
Sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto, merespons pernyataan Hasan Nasbi soal teror kepala babi ke kantor Tempo agar 'dimasak saja'. Prabowo menyadari ada keteledoran dari pernyataan Hasan Nasbi.
"Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira beliau (Hasan) menyesal," ucap Prabowo. (Pon)