Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan
Jumat, 03 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur telah terjadi sebanyak 166 kali dengan magnitudo antara 4,4 hingga 1,1.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur mencatat sebanyak 316 bangunan rusak akibat gempa tektonik magnitudo 6,5 yang terjadi pada 30 September 2025, pukul 23.49 WIB.
"Data jumlah bangunan rusak ini, sesuai dengan hasil pendataan terkini yang dilaporkan tim lapangan kepada kami, malam ini," kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Ke 316 bangunan rusak tersebar di tiga kecamatan di Pulau Sapudi, yakni Kecamatan Nonggunong, Gayam dan Kecamatan Talango.
Baca juga:
Di antara ketiga kecamatan itu, jumlah kerusakan paling banyak di Kecamatan Gayam Pulau Sepudi. Di mana, umlah bangunan rusak di sana sebanyak 297 unit, terdiri atas 279 rumah, 10 masjid, 3 Mushalla, 2 sekolah, lalu Puskesmas, Polindes dan toko, masing-masing satu unit," katanya.
Selanjutnya, kerusakan bangunan terbanyak kedua berada di Kecamatan Nonggunong, yakni sebanyak 18 bangunan. Sedangkan di Kecamatan Talango, sebanyak 1 rumah, yaitu di Desa Gapurana.
Pemerintah Daerah telah menerjunkan tim ke lokasi bencana terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, polisi dan TNI untuk menyerahkan bantuan, melakukan pendataan lebih lanjut, serta membantu perbaikan tempat tinggal korban terdampak.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini lebih lanjut menjelaskan, dampak kerusakan bangunan dari musibah bencana gempa bumi di Pulau Sapudi kali ini lebih parah dibanding gempa yang terjadi pada 2018. Tercatat sebanyak 246 bangunan rusak.
Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9) malam sekitar pukul 23.49 WIB.
Pusat gempa ini berada pada koordinat 7.25 lintang selatan, 114.22 bujur timur, dengan episenter gempa berada di laut 50 kilometer tenggara Sumenep di kedalaman 11 kilometer.