Gabung TPP, Indonesia Jadi Follower Bukan Key Player
Minggu, 22 November 2015 -
MerahPutih Bisnis - Keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung menjadi anggota Kemitraan Dagang Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP) tidak sejalan dengan kepentingan konstitusi maupun strategi domestik nasional. Sebab, Indonesia tidak akan punya peran strategis dalam TPP.
Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice, Riza Damanik mengatakan banyak kerugian yang akan dirasakan dari negara-negara anggota jika Indonesia bergabung dengan TPP.
"Jadi sulit menjelaskan Indonesia bergabung TPP tapi kepentingan domestik tidak dipikirkan dengan baik. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai follower, bukan sebagai key player. Seharusnya sebagai negara berdaulat Indonesia harus menjadi leader dari semua negara," katanya di Jakarta, Minggu (22/11).
Di samping itu, kata Riza, ada perjanjian yang harus disepakati bersama antarnegara anggota TPP. Dan, jika Indonesia melanggar maka akan berhadapan dengan gugatan di arbitrase internasional. Sebab, perusahaan yang dirugikan tersebut dapat menuntut pemerintah.
Riza mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menolak bergabung dengan TPP ketika ditawari Presiden Barack Obama dalam sebuah pertemuan di Bali. (Abi)
BACA JUGA: