FPI Dibubarkan Pemerintah, PKS: Apa Kesalahannya?
Kamis, 31 Desember 2020 -
MerahPutih.com - Politikus PKS Abdurrahman Suhaimi ikut menanggapi perihal pelarangan kegiatan ormas Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah.
Suhami mengaku sedih atas keputusan pemerintah yang membubarkan FPI. Ia pun mempertanyakan di mana lekat kesalahan ormas yang dikomandoi Rizieq Shihab itu hingga berujung pada pembubaran.
"Sedih, sedih, dan sedih. Apa kesalahan FPI?" ungkap Suhaimi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (31/12).
Baca Juga:
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, dengan keputusan pemerintah ini, revolusi akhlak yang dicanangkan Rizieq Shihab semakin jelas urgensinya.
"Semakin jelas urgensinya dan wajib berjalan semakin dahsyat," terang dia.

Lanjut dia, FPI merupakan kekuatan umat Islam yang memiliki kontribusi nyata untuk kebaikan dan keberkahan Indonesia. Dengan begitu, pembubaran ini menjadi pelajaran baik ke depannya bagi para ulama dan tokoh agama.
"Saya berharap FPI, ulama, para tokoh dan umat Islam mampu mengelola ujian ini dengan sebaik-baiknya," tutur Suhaimi.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) resmi melarang kegiatan Front Pembela Islam (FPI).
Baca Juga:
Pembubaran FPI Dinilai Jadi "Kado Manis" di Penghujung Tahun 2020
Alasan Menko Polhukam membubarkan FPI karena secara sepihak melakukan sweeping dan melakukan kegiatan yang melanggar aturan.
Padahal sejak tanggal 21 Juni tahun 2019, secara de jure telah dibubar sebagai ormas.
"Tetapi sebagai organisasi, FPI tetap melakukan aktivitas yang melanggar ketertiban dan keamanan dan bertentangan dengan hukum seperti tindak kekerasan sweeping atau razia secara sepihak, provokasi dan sebagainya," jelas Menko Polhukam Mahfud MD.
Namun setelah Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan, Munarman dkk langsung mendeklarasikan Front Persatuan Islam, pada Rabu 30 Desember 2020 kemarin. (Asp)
Baca Juga:
Eks Simpatisan FPI Diajak Tebarkan Kebaikan Tanpa Bikin Gaduh dan Berdakwah Santun