Fakta Tentang Pria Tertua di Dunia: Bebas dari Stres, Bebas dari Penyakit
Senin, 21 Januari 2019 -
PRIA tertua di dunia, Masazo Nonaka meninggal dunia pada usia 113 tahun. Ia meninggal dunia di rumahnya, sebuah penginapan dan pemandian air panas, Ashoro, Hokkaido. Menurut cucunya, Yuko Nonaka, ia meninggal saat sedang tertidur.
"Kakek tak punya riwayat penyakit apapun sepanjang hidupnya dan meninggal saat sedang tidur. Ia pergi tanpa menyusahkan keluarga," ujar Yuko seperti dilansir Kyodo News.
Semasa hidup, Nonaka menjalani bisnis pemandian air panas. Bisnis tersebut telah turun temurun dan sudah berusia 106 tahun. Setelah secara fisik tak memungkinkan untuk menjalankan usaha tersebut, cucunya Yuko mengambil alih usaha keluarga tersebut.
Sepanjang hidupnya, ayah dari lima anak tersebut menjalani hidup dengan riang dan tanpa stres. Ia bahkan hobi makan makanan manis, sesuatu yang menjadi pantangan besar dalam dunia kesehatan. Berikut fakta lain tentang Masazo Nonaka:
1. Hidupnya bebas dari stres

Sepanjang hidupnya, ia terbebas dari stres, hal yang jarang terjadi pada manusia saat ini. Berbagai literasi ilmiah mengungkapkan bahwa stres dapat menimbulkan berbagai macam penyakit mulai dari kanker, penyakit hati, alergi dan lain sebagainya. Masazo adalah satu dari beberapa orang yang sadar akan hal tersebut. Ia menjauhi stres demi kualitas hidup yang baik.
Ia juga menikmati berbagai hal yang disukai mulai dari mengonsumsi makanan manis yang menjadi favoritnya, menyaksikan pertandingan sumo, membaca koran hingga berendam air panas.
Ketika dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia oleh Guiness World Records pada April 2018 ia mengungkapkan bahwa ia bisa berumur panjang karena hobi makan makanan manis dan berendam air panas.
2. Dikelilingi orang-orang yang mencintainya
Salah satu hal yang membuat Nonaka memiliki kualitas hidup baik dan berumur panjang adalah ia dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya. Lahir pada 25 Juli 1905, Nonaka memiliki enam saudara laki-laki dan satu saudara perempuan.
Ia menikah dengan Hatsuno pada 1931 dan pasangan tersebut memiliki lima orang anak. Saudara perempuan Nonaka tinggal tak jauh dari kediaman Nonaka.
Di usia senja, keduanya kerap saling mengunjungi. Nonaka juga tinggal bersama cucu-cucunya yang membantu ia dalam mengelola pemandian air panas. Suasana penuh keakraban dan cinta benar-benar membawa pengaruh dahsyat bagi kehidupan Nonaka.
3. Menjadi saksi berbagai sejarah dunia

Sepanjang hidupnya, Nonaka telah menyaksikan berbagai peristiwa besar dunia. Menurut informasi yang dilansir The Sun, beberapa bulan setelah ia lahir Albert Einstein memperkenalkan teori relativitas. Ketika ia menginjak usia 9 tahun, Perang Dunia I terjadi.
Ia juga mengetahui kabar turun takhtanya Raja Edward VII di usia 31 tahun dan menyaksikan penobatan Ratu Elizabeth saat berusia 48 tahun. Di usianya yang ke-57, Nonaka mendengar lagu The Beatles dimana-mana. Ketika dunia berduka atas kepergian Putri Diana, Nonaka sudah berusia 92 tahun.
4. Bukan satu-satunya orang Jepang yang memiliki usia panjang

Nonaka bukanlah satu-satunya orang Jepang yang memiliki umur panjang. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan oleh The Guardian, Nonaka adalah 1 dari 70.000 orang Jepang yang berusia di atas 100 tahun.
Sebelum Nonaka, julukan manusia tertua di dunia dipegang oleh Jiroemon Kimura. Pria tersebut meninggal setelah ulang tahunnya yang ke-116 pada Juni 2013.
Di tahun 2018, gelar manusia tertua Nonaka diambilalih oleh seorang nenek berusia 116 tahun 18 hari, Kane Tanaka.
Selain Tanaka, perempuan berumur panjang lainnya yang pernah diketahui adalah Chiyo Miyako. Ketika meninggal pada tahun 22 Juli 2018, ia berusia 117 tahun. Di tahun 2013, manusia tertua juga berasal dari Jepang. Ia adalah Jokichi Ikarashi. (avia)