Eks Duet Jokowi Ingatkan PDIP Bisa Selesai Kalau DPP Loloskan Gibran

Selasa, 12 November 2019 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.Com - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengingatkan kembali pada DPP PDIP agar tegaklurus menjalankan aturan partai.

Peringatan itu disampaikan Rudy mengacu pada sikap DPP PDIP yang masih memberikan peluang putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka maju di Pilwakot Solo. Padahal, DPC PDIP Solo telah mengusung Achmad Purnomo-Teguh Prakosa sebagai cawali dan cawawali.

"Sesuai aturan, saya telah mengajukan sepasang nama, Achmad Purnomo-Teguh Prakosa dalam penjaringan internal partai," kata Rudy saat ditemui Merahputih.com di rumah dinas Loji Gandrung, Senin (11/11).

Baca Juga

Gibran Dianggap Terlalu Dipaksakan jadi Calon Wali Kota Solo

Rudy menjelaskan aturan yang dimaksud adalah soal Peraturan Partai Nomor 24 tahun 2017 tentang Penjaringan calon wali kota dan Wakil wali kota. Bagi DPC yang memperoleh suara minimal 25 persen dapat melakukan penjaringan tertutup.

"Itu aturan yang bikin bukan saya. DPP PDIP yang bikin. Sekarang tinggal aturan itu mau dipakai atau enggak. Kalau DPP membuat aturan tidak dipakai, ya selesai partai (PDIP)," kata eks duet Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo itu.

Gibran Rakabuming Raka memberikan bantuan air bersih kepada warga Kampung Bayan Dukuhan, Kota Solo, Jumat (1/11). (MP/Ismail)
Gibran Rakabuming Raka memberikan bantuan air bersih kepada warga Kampung Bayan Dukuhan, Kota Solo, Jumat (1/11). (MP/Ismail)

Rudy juga menjabat sebagai Wali Kota Solo menyindir tokoh lain memilih jalur 'bypass' bertemu petinggi PDIP untuk mendapatkan rekomendasi di Pilkada serentak. Ia menegaskan kalau DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi dari orang di luar penjaringan bisa menjadi preseden buruk bagi PDIP.

"Ini bisa menjadi preseden buruk. Buat apa mengeluarkan peraturan partai?," katanya.

Baca Juga

Gibran Ngotot Daftar Pilwalkot Solo Lewat DPP, Purnomo Kemungkinan Pilih Mundur

Rudy mencontohkan nama Jokowi dan Ganjar Pranowo muncul sebagai capres dan cagub sebagai hasil penjaringan di tingkat bawah. Di Pilgub DKI Jakarta, Jokowi dijaring oleh DPD PDIP DKI Jakarta, sedangkan Ganjar dijaring oleh DPD PDIP Jateng. Sehingga, tanpa mendaftarkan diri pun Jokowi dan Ganjar mendapatkan rekomendasi DPP.

"Saya bersikap tegas seperti ini bukan bermaksud ingin mendukung atau berpihak pada salah satu cawali dan cawawali di Pilwakot Solo, tetapi hanya ingin membesarkan PDIP," kata dia. (Ism)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan