Dua Kutub Berseberangan Soal Kopi, Kamu Masuk Tim Mana?

Rabu, 05 Februari 2020 - Ananda Dimas Prasetya

MODERN ini, sudah banyak kedai kopi yang tersebar dan pengunjungnya didominasi oleh para milenial, khususnya mereka yang menyukai kopi. Bagi sebagian orang, minum kopi dianggap sebagai gaya hidup atau hanya sekedar menjadi teman saat nongkrong.

Namun, tidak semua orang menyukai kopi. Ada yang begitu membenci kopi karena aromanya yang menyengat dan rasanya yang pahit atau terlalu manis. Lalu, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa ada yang begitu menyukai atau bahkan anti kopi?

Baca juga:

Secangkir Kopi untuk Kencan di New York

Kopi seringkali dijadikan pilihan utama ketika nongkrong bersama teman atau hanya sekedar mengerjakan tugas. Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa suasana coffee shop dapat meningkatkan konsentrasi seseorang. Namun perlu diingat, mengonsumsi kopi secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

Melansir dari laman Health, seseorang bisa menyukai atau membenci kopi ada hubungannya dengan gen atau keturunan. Menurut seorang neuropsikolog dan profesor di Universitas Columbia, Dr. Sanam Hafeez, PsyD, seseorang menyukai kopi biasanya terbentuk dari lingkungan sekitar mereka.

Contohnya, ketika kamu bangun tidur dan melihat orangtuamu minum kopi sebelum bekerja, mencium aroma kopi setiap hari, atau memperhatikan berapa cangkir kopi yang dihabiskan oleh teman atau saudara. Dari pemandangan inilah terbentuk pola pikir dan akhirnya menjadi kebiasaan sehari-hari.

Dua Kutub Berseberangan Soal Kopi, Kamu Masuk Tim Mana?
Mencium aroma kopi setiap hari akan membentuk sebuah pola pikir. (Foto: Unsplash/Emre Gencer)

Baca juga:

Makna Ngopi Sebagai Budaya Populer Dituangkan dalam 4 Film Ini

Pada dasarnya, seseorang bisa menyukai atau membenci kopi adalah pengaruh dari orang lain. Dalam wawancaranya dengan Elite Daily, ia mengklaim bahwa otak secara tidak langsung berpikir bahwa mereka membutuhkan kafein sehingga menjadi ketergantungan.

“Kopi memberi mereka stimulasi yang menyentak mereka dari kelelahan menjadi berenergi dan tindakan kewaspadaan. Jika tidak minum kopi, akan merasa sulit berkonsentrasi pada aktivitas yang dilakukan,” tuturnya.

Dua Kutub Berseberangan Soal Kopi, Kamu Masuk Tim Mana?
Kopi bisa menjadi baik dan buruk disaat yang bersamaan. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ahmed El-Sohemy, PhD, profesor ilmu gizi di University of Toronto, mengungkapkan bahwa mengonsumsi empat atau lebih cangkir kopi per hari dapat meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 36 persen. Dengan demikian, kamu harus mengetahui dan mengatur pola untuk meminum kopi (And)

Baca juga:

Kocak, 10 Ilustrasi Karakter Kartun yang Bete Karena Pagi-Pagi Belum Ngopi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan