Dua Kutub Berseberangan Soal Kopi, Kamu Masuk Tim Mana?


Kini, kopi banyak digemari oleh para milenial. (Foto: Unsplash/Mike Kenneally)
MODERN ini, sudah banyak kedai kopi yang tersebar dan pengunjungnya didominasi oleh para milenial, khususnya mereka yang menyukai kopi. Bagi sebagian orang, minum kopi dianggap sebagai gaya hidup atau hanya sekedar menjadi teman saat nongkrong.
Namun, tidak semua orang menyukai kopi. Ada yang begitu membenci kopi karena aromanya yang menyengat dan rasanya yang pahit atau terlalu manis. Lalu, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa ada yang begitu menyukai atau bahkan anti kopi?
Baca juga:
Kopi seringkali dijadikan pilihan utama ketika nongkrong bersama teman atau hanya sekedar mengerjakan tugas. Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa suasana coffee shop dapat meningkatkan konsentrasi seseorang. Namun perlu diingat, mengonsumsi kopi secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan.
Melansir dari laman Health, seseorang bisa menyukai atau membenci kopi ada hubungannya dengan gen atau keturunan. Menurut seorang neuropsikolog dan profesor di Universitas Columbia, Dr. Sanam Hafeez, PsyD, seseorang menyukai kopi biasanya terbentuk dari lingkungan sekitar mereka.
Contohnya, ketika kamu bangun tidur dan melihat orangtuamu minum kopi sebelum bekerja, mencium aroma kopi setiap hari, atau memperhatikan berapa cangkir kopi yang dihabiskan oleh teman atau saudara. Dari pemandangan inilah terbentuk pola pikir dan akhirnya menjadi kebiasaan sehari-hari.

Baca juga:
Makna Ngopi Sebagai Budaya Populer Dituangkan dalam 4 Film Ini
Pada dasarnya, seseorang bisa menyukai atau membenci kopi adalah pengaruh dari orang lain. Dalam wawancaranya dengan Elite Daily, ia mengklaim bahwa otak secara tidak langsung berpikir bahwa mereka membutuhkan kafein sehingga menjadi ketergantungan.
“Kopi memberi mereka stimulasi yang menyentak mereka dari kelelahan menjadi berenergi dan tindakan kewaspadaan. Jika tidak minum kopi, akan merasa sulit berkonsentrasi pada aktivitas yang dilakukan,” tuturnya.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ahmed El-Sohemy, PhD, profesor ilmu gizi di University of Toronto, mengungkapkan bahwa mengonsumsi empat atau lebih cangkir kopi per hari dapat meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 36 persen. Dengan demikian, kamu harus mengetahui dan mengatur pola untuk meminum kopi (And)
Baca juga:
Kocak, 10 Ilustrasi Karakter Kartun yang Bete Karena Pagi-Pagi Belum Ngopi
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik

Reaksi Kesal Prabowo Ketika Stafnya Salah Sajikan Teh Bukan Kopi

Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed

Indonesia Catatkan Surplus Ekspor Kopi, Lampung Jadi Daerah Terbesar Kirim ke Luar Negeri

Kedai Kopi di Indonesia Meningkat 3 Kali Lipat, Masih Banyak Potensi

Pramono Dukung Kopi Indonesia Kuasai Dunia, Ekonomi Kreatif di Jakarta Bakal Terus Didorong

Berburu Biji Kopi dalam Pameran Kopi Internasional World of Coffee Jakarta 2025

Lewat Roemah Koffie, Jerry Hermawan Lo Bawa Misi Kembalikan Kejayaan Kopi Nusantara

Kisah 'Rambadia', Varian Kopi Teranyar dari Roemah Koffie
