Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Presiden AS, Donald Trump, saat menghadiri KTT ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10). Foto: Dok. Setpres RI
MERAHPUTIH.COM — SETENGAH dari negara bagian di Amerika Serikat telah menggugat pemerintahan Presiden AS Donald Trump atas rencananya untuk menghentikan pendanaan bantuan pangan yang digunakan lebih dari 40 juta warga berpenghasilan rendah. Negara-negara bagian di Amerika Serikat itu berharap dapat memaksa pemerintahan Trump untuk menggunakan dana darurat sekitar USD 6 miliar (Rp 90 triliun) bagi Program Bantuan Gizi Tambahan (SNAP), yang lebih dikenal sebagai food stamps atau kupon makanan.
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang mengawasi SNAP, mengatakan tidak akan menggunakan dana tersebut dan akan membiarkan anggaran habis pada November. USDA beralasan dana itu mungkin dibutuhkan untuk keadaan darurat lain, seperti bencana alam.
“Kesimpulannya, sumber dananya sudah habis,” kata USDA dalam pengumuman di situs webnya mengenai tunjangan SNAP.
Aksi ini diambil di tengah penutupan pemerintahan federal. Partai Republik dan Partai Demokrat saling menyalahkan atas penutupan sebagian pemerintahan federal (government shutdown) yang sedang berlangsung dan belum ada kemajuan berarti menuju kesepakatan.
Gugatan yang dipimpin jaksa agung dari 25 negara bagian dan Washington D.C., sebagian besar dari Partai Demokrat, menuduh keputusan pemerintah untuk tidak menggunakan dana darurat tersebut melanggar hukum dan akan menghalangi jutaan warga AS membeli kebutuhan pokok. Mereka mencatat bahwa ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah program SNAP dana tersebut tidak disalurkan.
“Menghentikan tunjangan SNAP akan menyebabkan penurunan kesehatan dan kesejahteraan publik,” ujar mereka dalam gugatan tersebut.
Lebih jauh, mereka menekankan kehilangan tunjangan SNAP menyebabkan ketidakamanan pangan, kelaparan, dan malanutrisi yang berdampak negatif terhadap kesehatan anak-anak, seperti konsentrasi buruk, penurunan fungsi kognitif, kelelahan, depresi, dan masalah perilaku.
Baca juga:
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Negara bagian yang terlibat dalam gugatan ini meliputi Arizona, California, Colorado, Connecticut, Delaware, Hawaii, Illinois, Kansas, Kentucky, Maine, Maryland, Massachusetts, Michigan, Minnesota, Nevada, New Jersey, New Mexico, New York, North Carolina, Oregon, Pennsylvania, Rhode Island, Vermont, Washington, dan Wisconsin.
Gubernur California Gavin Newsom mengecam keputusan pemerintah, menyebut pemerintahan Trump kejam. “Saat Donald Trump berkeliling dunia mencoba memperbaiki kerusakan ekonomi akibat ketidakmampuannya, ia justru menolak memberi makan jutaan warga Amerika yang akan kelaparan bulan depan. Ini kejam dan menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan. Dia tidak peduli kepada rakyat negeri ini, hanya kepada dirinya sendiri,” kecamnya.
Menanggapi gugatan tersebut, USDA menyalahkan Partai Demokrat atas kekosongan dana dan mengatakan mereka perlu memutuskan apakah akan tetap berpegang pada sayap kiri ekstrem partai atau membuka kembali pemerintahan agar para ibu, bayi, dan masyarakat paling rentan dapat menerima tunjangan WIC dan SNAP tepat waktu.
Menurut Center on Budget and Policy Priorities (CBPP), lembaga think-tank yang berfokus pada kebijakan bagi keluarga berpenghasilan rendah, bahkan jika dana darurat digunakan, itu hanya akan mencakup sekitar 60 persen dari tunjangan untuk satu bulan.
SNAP bekerja dengan memberikan kartu debit isi ulang kepada penerima manfaat. Dana itu dapat digunakan untuk membeli bahan makanan pokok. Secara rata-rata, keluarga beranggotakan empat orang menerima USD 715 (sekitar Rp 10,7 juta) per bulan atau sekitar USD 6 (Rp 90.000) per orang per hari. Program ini dijalankan pemerintah negara bagian, tetapi sebagian besar dananya berasal dari pemerintah federal. Beberapa negara bagian berjanji akan menggunakan dana mereka sendiri untuk menutup kekurangan, tapi pemerintah federal memperingatkan bahwa mereka tidak akan diganti.
Beberapa negara bagian, termasuk Massachusetts, tempat satu juta orang diperkirakan akan kehilangan tunjangan, mengatakan mereka tidak memiliki cukup dana untuk menutupi kekosongan tersebut. Banyak negara bagian kini bekerja sama dengan penerima SNAP untuk mengarahkan mereka ke dapur umum atau lembaga amal pangan. Sementara itu, California mengerahkan Garda Nasional untuk membantu distribusi makanan.
Penutupan pemerintahan AS ini telah memasuki hari ke-28 pada Selasa (28/10), menjadikannya shutdown terpanjang kedua dalam sejarah Amerika Serikat.(dwi)
Baca juga:
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Bagikan
Berita Terkait
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Penyaluran Bantuan Rp 900 Ribu Melalui PT Pos Masih Terkendala, Kemensos Janji Percepat Validasi
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Kemensos Klaim 1 Tahun Prabowo, 77 Ribu Keluarga Tidak Lagi Dapat Bantuan PKH, Target 300 Ribu di 2026
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon