Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump

Presiden AS, Donald Trump, saat menghadiri KTT ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10). Foto: Dok. Setpres RI

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — SETENGAH dari negara bagian di Amerika Serikat telah menggugat pemerintahan Presiden AS Donald Trump atas rencananya untuk menghentikan pendanaan bantuan pangan yang digunakan lebih dari 40 juta warga berpenghasilan rendah. Negara-negara bagian di Amerika Serikat itu berharap dapat memaksa pemerintahan Trump untuk menggunakan dana darurat sekitar USD 6 miliar (Rp 90 triliun) bagi Program Bantuan Gizi Tambahan (SNAP), yang lebih dikenal sebagai food stamps atau kupon makanan.

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang mengawasi SNAP, mengatakan tidak akan menggunakan dana tersebut dan akan membiarkan anggaran habis pada November. USDA beralasan dana itu mungkin dibutuhkan untuk keadaan darurat lain, seperti bencana alam.

“Kesimpulannya, sumber dananya sudah habis,” kata USDA dalam pengumuman di situs webnya mengenai tunjangan SNAP.

Aksi ini diambil di tengah penutupan pemerintahan federal. Partai Republik dan Partai Demokrat saling menyalahkan atas penutupan sebagian pemerintahan federal (government shutdown) yang sedang berlangsung dan belum ada kemajuan berarti menuju kesepakatan.

Gugatan yang dipimpin jaksa agung dari 25 negara bagian dan Washington D.C., sebagian besar dari Partai Demokrat, menuduh keputusan pemerintah untuk tidak menggunakan dana darurat tersebut melanggar hukum dan akan menghalangi jutaan warga AS membeli kebutuhan pokok. Mereka mencatat bahwa ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah program SNAP dana tersebut tidak disalurkan.

“Menghentikan tunjangan SNAP akan menyebabkan penurunan kesehatan dan kesejahteraan publik,” ujar mereka dalam gugatan tersebut.

Lebih jauh, mereka menekankan kehilangan tunjangan SNAP menyebabkan ketidakamanan pangan, kelaparan, dan malanutrisi yang berdampak negatif terhadap kesehatan anak-anak, seperti konsentrasi buruk, penurunan fungsi kognitif, kelelahan, depresi, dan masalah perilaku.

Baca juga:

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti



Negara bagian yang terlibat dalam gugatan ini meliputi Arizona, California, Colorado, Connecticut, Delaware, Hawaii, Illinois, Kansas, Kentucky, Maine, Maryland, Massachusetts, Michigan, Minnesota, Nevada, New Jersey, New Mexico, New York, North Carolina, Oregon, Pennsylvania, Rhode Island, Vermont, Washington, dan Wisconsin.

Gubernur California Gavin Newsom mengecam keputusan pemerintah, menyebut pemerintahan Trump kejam. “Saat Donald Trump berkeliling dunia mencoba memperbaiki kerusakan ekonomi akibat ketidakmampuannya, ia justru menolak memberi makan jutaan warga Amerika yang akan kelaparan bulan depan. Ini kejam dan menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan. Dia tidak peduli kepada rakyat negeri ini, hanya kepada dirinya sendiri,” kecamnya.

Menanggapi gugatan tersebut, USDA menyalahkan Partai Demokrat atas kekosongan dana dan mengatakan mereka perlu memutuskan apakah akan tetap berpegang pada sayap kiri ekstrem partai atau membuka kembali pemerintahan agar para ibu, bayi, dan masyarakat paling rentan dapat menerima tunjangan WIC dan SNAP tepat waktu.

Menurut Center on Budget and Policy Priorities (CBPP), lembaga think-tank yang berfokus pada kebijakan bagi keluarga berpenghasilan rendah, bahkan jika dana darurat digunakan, itu hanya akan mencakup sekitar 60 persen dari tunjangan untuk satu bulan.

SNAP bekerja dengan memberikan kartu debit isi ulang kepada penerima manfaat. Dana itu dapat digunakan untuk membeli bahan makanan pokok. Secara rata-rata, keluarga beranggotakan empat orang menerima USD 715 (sekitar Rp 10,7 juta) per bulan atau sekitar USD 6 (Rp 90.000) per orang per hari. Program ini dijalankan pemerintah negara bagian, tetapi sebagian besar dananya berasal dari pemerintah federal. Beberapa negara bagian berjanji akan menggunakan dana mereka sendiri untuk menutup kekurangan, tapi pemerintah federal memperingatkan bahwa mereka tidak akan diganti.

Beberapa negara bagian, termasuk Massachusetts, tempat satu juta orang diperkirakan akan kehilangan tunjangan, mengatakan mereka tidak memiliki cukup dana untuk menutupi kekosongan tersebut. Banyak negara bagian kini bekerja sama dengan penerima SNAP untuk mengarahkan mereka ke dapur umum atau lembaga amal pangan. Sementara itu, California mengerahkan Garda Nasional untuk membantu distribusi makanan.

Penutupan pemerintahan AS ini telah memasuki hari ke-28 pada Selasa (28/10), menjadikannya shutdown terpanjang kedua dalam sejarah Amerika Serikat.(dwi)

Baca juga:

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

#Amerika Serikat #Donald Trump #Bantuan Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Pemerintah Indonesia membantah adanya isu perundingan tarif dagang antara Indonesia dan AS terancam batal. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan negosiasi kedua negara masih terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara RI-AS yang disepakati pertengahan tahun 2025 berada di ujung tanduk.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Dunia
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Perdebatan terkait kebijakan itu meningkat setelah Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari apa yang ia sebut “negara dunia ketiga”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
Tidak ditemukan sumber resmi pemerintah maupun pernyataan kredibel yang memverifikasi klaim tersebut.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
Dunia
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Berita
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Belum ada informasi tentang kemungkinan tersangka yang akan dipublikasikan. Area tersebut masih ditutup, sementara para penyelidik terus memproses tempat kejadian perkara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di  California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Bagikan