Donald Trump Jadi Presiden AS, Harga Konsol Game Berpotensi Naik

Senin, 11 November 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Pemerintahan Donald Trump berpotensi membuat harga konsol video game di AS naik hingga 40 persen. Hal itu kemungkinan akan menyebabkan terjadnya kekacauan di industri game.

Kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS 2024 akan mengubah banyak hal di seluruh dunia, termasuk video game. Ternyata, rencana tarifnya yang aneh bisa membuat konsol video game dan PC jauh lebih mahal di AS atau negara lain.

Mengutip Metro UK, Trump mengatakan, bahwa ia akan mengenakan tarif dasar sebesar 60 persen pada seluruh ekspor Tiongkok, yang merupakan jumlah sangat besar. Lalu, kemungkinan besar akan memicu perang dagang.

Sebab, sebagian besar komponennya dibuat di Tiongkok, di mana harga game konsol bisa naik sekitar 40 persen dan laptop sekitar 46 persen.

Baca juga:

Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung

Demi mendorong barang-barang buatan Amerika, Trump menyebutkan, dia akan mengenakan tarif impor sebesar 10 hingga 20 persen pada barang-barang asing, sehingga jika beberapa komponen dibuat di luar Tiongkok, harganya akan tetap naik.

Bukan negaranya sendiri yang membayar tarif, tetapi perusahaan yang mengimpor barang tersebut. Jadi, mereka tidak punya pilihan selain menaikkan harga jika ingin mendapat keuntungan.

“Tarif adalah pajak regresif yang dibayar orang Amerika. Mereka tidak dibayar oleh pemerintah asing,” kata Ed Brzytwa dari CTA kepada Tom’s Hardware.

“Itu adalah pajak yang dibayar oleh importir di Amerika Serikat dan pemerintah asing serta negara-negara asing tidak membayar tarif tersebut. Jadi ketika saya bilang mereka regresif, itu berarti mereka lebih merugikan orang-orang miskin dan orang-orang tidak mampu dibandingkan merugikan orang-orang kaya.”

Baca juga:

Nintendo Sebut Switch 2 Bakal Kompatibel dengan Game di Konsol Sebelumnya

Trump telah menerapkan tarif hingga 50 persen ketika ia menjadi presiden AS di periode sebelumnya. Saat itu, perusahaan-perusahaan berhasil melobi pengecualian terhadap barang-barang elektronik. Mereka akan mencoba melakukannya lagi kali ini, tetapi tidak ada jaminan bahwa hal itu akan berhasil.

Tampaknya, kecil kemungkinan manufaktur mana pun dapat dipindahkan ke AS, terutama dalam waktu singkat. Jika pengecualian tidak disetujui, maka industri video game akan menghadapi krisis besar.

Hal ini akan mempengaruhi semua konsol dan perangkat elektronik konsumen, tetapi bisa menjadi masalah khusus untuk peluncuran Nintendo Switch 2, yang diperkirakan akan terjadi tahun depan.

Tarif tidak mempengaruhi penjualan di negara-negara lain. Namun, jika perusahaan menghasilkan lebih sedikit uang di Amerika, karena produk mereka terlalu mahal, maka mungkin akan menaikkan harga secara menyeluruh untuk menutupi perbedaan tersebut. (sof)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan