Dolar Menguat, Rupiah Makin Terseok

Jumat, 30 Agustus 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Rupiah makin dihadapkan pada ketidakpastian pasar keuangan global, inflasi, dan ketegangan geopolitik dunia.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Jumat merosot seiring pasar menunggu rilis Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Amerika Serikat (AS).

Pada akhir perdagangan Jumat (30/8), rupiah ditutup tergelincir 31 poin atau 0,20 persen menjadi Rp 15.455 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.424 per dolar AS.

Rupiah melemah dipengaruhi oleh kenaikan yield obligasi AS menjadi 3,862 dari 3,836 dan data job claim yang lebih rendah dari proyeksi.

Baca juga:

Daftar Bank yang Ditunjuk Fasilitasi Transaksi Langsung Rupiah dan Won Korsel

"Pasar juga mengantisipasi data inflasi PCE yang akan baru rilis nanti malam," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Jumat.

Data klaim pengangguran awal AS sebesar 213 ribu lebih rendah dari perkiraan 232 ribu dan data sebelumnya 233 ribu.

Dari dalam negeri, permintaan dolar AS di akhir bulan meningkat oleh badan usaha milik negara (BUMN) untuk pembayaran utang.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke level Rp 15.473 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.409 per dolar AS.

Ketergantungan penggunaan dolar AS dalam transaksi bilateral dengan negara mitra perlu dikurangi.

Sistem pembayaran dengan menggunakan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas di berbagai sektor, akan dapat mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan menghemat biaya karena tak perlu mengonversi ke dolar AS. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan