Dituduh Gelapkan Uang Partai, OSO Tuding Kubu Daryatmo Terima Mahar Politik
Minggu, 21 Januari 2018 -
MerahPutih.Com - Ketua Umum Partai Hanura versi Munaslub Manhattan Oesman Sapta Odang (OSO) menuding balik Partai Hanura kubu Daryatmo.
Menurut OSO, kubu Daryatmo telah menerima mahar politik dari peserta calon kepala daerah yang akan bertarung di Pemilihan Kepala Daerah 2018.
"Saya punya bukti bahwa mereka terima uang dari peserta. Ada buktinya kok. Tapi suatu waktu akan terbuka, tapi dari audit," kata OSO dalam jumpa pers di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (21/1).
Karena itu, OSO akan menunjuk auditor untuk melakukan audit terhadap keuangan Partai Hanura. Audit tersebut dilakukan atas saran para perintis dan pendiri partai untuk menjawab tudingan yang dilayangkan oleh kubu Daryatmo.
Menurut Oso, audit keuangan nantinya akan dilakukan pada kepengurusan DPP Hanura periode 2010-2015 serta periode 2015 sampai tahun 2018 ini.
"Hal yang menjadi fitnah akan menjadi jelas. Dan saya akan menunjuk segera akunting intern dan ekstern supaya tidak ada fitnah," jelas OSO.
Sebelumnya, Partai Hanura kubu Marsekal Madya (Purn) Daryatmo mengklaim memiliki bukti kuat atas penggelapan uang partai hingga Rp200 miliar yang diduga dilakukan Oesman Sapta Odang (OSO) saat masih menjabat sebagai Ketua Umum Hanura.
"Kami punya alat bukti, bukti transfer kepada OSO Sekuritas itu. Ada datanya. Jadi, (bukti) transfer kepada OSO Sekuritas semua itu sudah kami pegang," kata Wakil Ketua Umum Hanura kubu Daryatmo, Sudewo di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (21/1).
Sudewo menuturkan, bahwa OSO terindikasi kuat melakukan pelanggaran keuangan partai karena menggunakan kekuasaannya sebagai Ketum Hanura untuk meminta uang dari sejumlah pihak.
"Uang itu masuk ke rekening Oso Sekuritas, dari rekening Beni Prananto, yang dulunya sebagai bendahara umum, yang dapat perintah dari Pak Oso untuk mengambil dan memasukan uang itu," jelasnya.
Menurut Sudewo, total uang yang berkisar Rp200 miliar itu berasal dari berbagai sumber. Diantaranya, dari calon kepala daerah yang bakal maju di Pilkada 2018, dana Kesbangpol, dan dana partisipasi dari anggota DPR serta DPRD.
"Ada kisaran Rp 200 miliar yang terkumpul yang diduga diambil dari calon-calon kepala daerah yang langsung berhubungan dengan Pak Oso saat menjadi ketum. Ada dana juga Kesbangpol, ada juga dana partisipasi anggota DPR dan DPRD," ungkap dia.(Pon)