Dituding Rusak Ideologi Negara, SBY: Nggak Benar Itu

Selasa, 15 Agustus 2017 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan pernyataan beberapa tokoh politik yang menyebut dirinya ingin merusak ideologi negara. Menurutnya, tudingan tersebut merupakan keji dan tidak berdasar.

"Saya di militer 30 tahun, tidak ada itu membenci karena perbedaan, saya kira itu pandangan saya. Jadi, nggak benar itu soal pandangan saya yang mau merusak negara, tidak benar, saya mencintai negara, kita harus lebih kokoh untuk itu," kata SBY di Auditorium Utama LIPI, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).

Ia pun menyayangkan sikap para tokoh yang kerap memprovokasi masyarakat dan menimbulkan kegaduhan.

"Example dari pemimpin, kalau tokoh-tokoh agama senangnya memprovokasi, mengagitasi, jadilah itu (konflik). Semakin menjadi-jadi," kata dia.

Mantan Presiden RI itu juga menegaskan bahwa dirinya berkomitmen dalam merawat NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia juga meminta semua pihak bersatu padu dalam merawat kebinekaan (keberagaman) tersebut.

"Kalau kita berikan contoh yang meneduhkan cari solusi, cari jalan keluar itu akan selesai. Bukan berarti gak akan muncul (konflik), yang penting kita bisa hidup dengan perbedaan itu. Jangan menghalang-halangi kita sebagai Indonesia dengan adanya perbedaan itu," katanya.

Presiden keenam RI itu juga menekankan, untuk menjaga kebinekaan tak sekadar melalui doktrinasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.

"Kita harus benar-benar bersatu untuk anak-cucu kita. Itu yang menurut saya menjadi tugas kita semua. Bukan dengan doktrinasi, dengan satukan simbol, dengan warna kaos dengan ikat kepala NKRI hrga mati, kebinekaan lebih dari itu, dari hati semua kerja untuk menyatukan kita semua," katanya.

"Saya masih optimistis prahara yang terjadi di Jakarta kemarin tidak ke mana-mana, ya," tandasnya. (Pon)

Baca berita terkait kebinekaan lainnya di: Presiden Jokowi: Kebinekaan Kita Sedang Diuji

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan