Dirundung Membuat Eltasya Natasha Sukses Sebagai Penyanyi

Sabtu, 23 Juli 2022 - Ikhsan Aryo Digdo

BAKAT menyanyi Eltasya Natasha sudah terlihat sejak ia duduk di bangku SMA. Penyanyi muda Indonesia tersebut sering mengikuti ajang pencarian bakat dan berhasil memukau para juri kala itu.

Semua berawal saat Eltasya menjalani masa orientasi siswa (MOS). Teman-teman dan para guru di sekolah mulai tahu bahwa Eltasya memiliki suara nan merdu. Mereka terhibur dan kagum ketika mendengarkan lagu-lagu yang dilantunkan oleh Eltasya.

Baca Juga:

Eltasya Perkenalkan Dirinya dengan Debut Single ‘Dimana? Aku Rindu’

Namun, piawai dalam bernyanyi menjadi awal Eltasya memiliki masa-masa SMA yang kelam. Tak semua orang menyukai sosok Eltasya. Salah satu murid yang juga bisa bernyanyi merasa tersaingi dengan kehadiran Eltasya. Murid tersebut merundungnya. "Waktu SMA Tasya pernah punya pengalaman bully yang menurut Tasya gak bisa dilupain," ujar Eltasya dalam temu pers Gerakan Indonesia Serasi yang digelar secara virtual, Jumat (22/7).

Eltasya sudah berbakat sejak SMA. (Foto: Instagram/@eltasyanatasha)

Perempuan 19 tahun itu tidak bisa tenang menimba ilmu di sekolahnya saat itu. Ia kerap dirundung oleh murid tersebut secara verbal, bahkan fisik. Lebih parahnya lagi, ia berada satu kelas bersama murid tersebut. "Tiga tahun sekelas sama dia selalu dibully, dan fisik juga, aku ditendang," ujarnya.

Perundungan memang membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri. Menurut laman stopbullying.gov, perundungan memberikan efek negatif kepada korbannya, seperti depresi dan kecemasan, meningkatnya perasaan sedih dan kesepian, perubahan pola tidur dan makan, dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati.

Siswa dirundung seperti Eltasya, biasanya juga mengalami penurunan prestasi akademik. Mereka sering bolos sekolah dan pada akhirnya memutuskan untuk berhenti sekolah. Meski begitu, Eltasya tidak memilih untuk menyerah dengan keadaan.

Baca Juga:

Setia Band Rilis Single Terakhir bersama Trinity Optima Production

Perundungan kata pelantun Sampai Hati tersebut justru membawanya menjadi penyanyi sukses seperti sekarang ini. Pengalaman dirundung baginya menjadi pencetus agar lebih mengembangkan diri, terutama untuk meningkatkan kemampuannya dalam bernyanyi. "Tasya sadar ternyata bullying itu bisa menjadi motivasi untuk kita bangkit," paparnya.

Eltasya juga tidak ingin membalas perbuatan temannya yang telah merundungnya di masa sekolah. Balas dendam hanya akan membuat dirinya tidak tenang untuk melanjutkan hidup. "Balesannya cukup begini dengan prestasi," ujarnya.

Eltasya juga berprestasi di luar negeri. (Foto: Instagram/@eltasyanatasha)

Eltasya tak hanya berprestasi di dalam negeri. Ia juga pernah dilirik oleh DJ asal Norwegia Alan Walker lantaran mengikuti ajang kompetisi meng-cover salah satu lagunya.

Kompetisi tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai negara, Eltasya menjadi perwakilan Indonesia. Berkat kemampuan bernyanyi yang piawai, ia berhasil memenangi kompetisi tersebut dan mendapatkan hadiah tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Tasya kepilih jadi pemenang nomor satu dan bertemu langsung dengan Alan Walker di Berlin. Bisa deeptalk dan menonton konsernya," kenangnya dengan wajah semringah.

Untuk memerangi perundungan, Eltasya juga terlibat dalam Gerakan Indonesia Serasi. Gerakan ini membawa misi persatuan lewat musik. Misi utama gerakan ini ialah agar setiap orang terutama Gen-Z bisa saling menghargai adanya perbedaan di Indonesia. (ikh)

Baca Juga:

Pesan Asteriska untuk Menjaga Planet Bumi di Mini Album 'Rumah Kita'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan