Diet Mediterania Bantu Turunkan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Senin, 20 Mei 2024 - Soffi Amira

Merahputih.com - Penelitian terbaru mengungkapkan, ternyata manfaat diet Mediterania tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga kesejahteraan mental, terutama pada lanjut usia (lansia).

Diet ini terkenal bisa mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung. Diet tersebut menekankan konsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan minyak sehat. Kemudian, juga memperhatikan jumlah moderat ikan dan makanan laut.

Berdasarkan studi yang dilakukan University of South Australia, diet Mediterania dapat menurunkan gejala stres dan kecemasan. Hal itu juga dipengaruhi dari faktor lain, seperti usia, jenis kelamin, atau indeks massa tubuh. Studi tersebut melibatkan 294 peserta berusia 60 tahun ke atas.

Meski tidak ada hubungan langsung dengan gejala depresi, manfaat ini diyakini berasal dari aspek spesifik diet, seperti kacang-kacangan dan rendahnya konsumsi minuman manis.

Baca juga:

4 Jenis Teh buat Bantu Diet, Sesap Sambil Turunkan Berat Badan

Peneliti sarankan lansia perbanyak konsumsi kacang-kacangan. (Foto: Unsplash/Maddi Bazzocco)
Peneliti sarankan lansia perbanyak konsumsi kacang-kacangan. (Foto: Unsplash/Maddi Bazzocco)
>Para peneliti juga menekankan, bahwa komponen seperti kacang-kacangan dan kacang-kacangan kaya serat dan lemak sehat dapat memengaruhi kesehatan usus dan peradangan, yang juga mempengaruhi kesehatan otak.

"Asupan sayuran yang lebih tinggi juga terkait dengan gejala depresi yang lebih rendah, meski kami terkejut temuan secara keseluruhan tidak lebih kuat untuk meredakan depresi, dan ini butuh studi lebih lanjut," terang penulis studi, dr. Anthony Villani.

Hasil ini memberikan harapan diet Mediterania dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam manajemen kesehatan secara keseluruhan.

Melalui bukti yang meningkat tentang manfaatnya terhadap penyakit kronis, termasuk diabetes, diet ini juga dapat direkomendasikan untuk mendukung kesehatan mental seseorang. (waf)

Baca juga:

5 Juta Lebih Lansia Jepang Diprediksi Mengidap Demensia pada 2040

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan