Diduga Ada Kejanggalan, BPN Usulkan Autopsi 421 Petugas KPPS yang Meninggal
Jumat, 03 Mei 2019 -
MerahPutih.Com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengusulkan dilakukan autopsi terhadap ratusan petugas Kelompok Pengelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada Pemilu 2019.
Menurut Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan, hal itu dilakukan agar penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS tersebut bisa diketahui.
Pernyataan Ferry tersebut dikuatkan Medical Emergency Rescue Commitee atau Mer-C yang menilai kematian para petugas Pemilu 2019 akibat kelelahan sebagai fenomena ganjil.
Adapun data yang diterima oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pukul 20.00 WIB malam kemarin jumlah petugas KPPS yang meninggal mencapai 421 orang.

"Kami juga meminta untuk dilakukan autopsi karena ada kejanggalan. Autopsi terhadap petugas KPPS karena kita tidak mau biarkan ini terus terjadi. Bukan soal siapapun dia, tapi kita tidak ingin ada kejanggalan yang kita biarkan," kata Ferry melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (3/5).
Ferry mengaku sangat terpukul atas tragedi tersebut. Ia pun memandang proses pemilu sekarang sangat tidak wajar hingga membuat ratusan petugas KPPS meninggal dunia.
"Ini kesedihan kita semua. Kesedihan kita semua adalah, bayangkan bom Bali sekitar 200 orang meninggal kita dan dunia sudah sangat berkabung, nah ini bom pemilu kok sampai 474 hampir 500 orang bayangkan apa yang terjadi," jelasnya.
Ferry Mursyidan Baldan menambahkan, seharusnya pemilu menjadi sukacita demokrasi yang bisa merubah peradaban suatu bangsa ke arah lebih baik, bukan sebaliknya.
"Bukan soal siapa yang menang, kita ingin memastikan bahwa pemilu adalah sebuah proses yang mengantarkan simbol peradaban bangsa kita. Kita ingin mengatakan bahwa dengan pemilu kita lebih maju bukan lebih porak-poranda," tutupnya.(Asp)