Diakah Soulmate Saya?

Senin, 02 Oktober 2017 - P Suryo R

MENCARI soulmate sepertinya sulit, tapi bisa saja mudah. Tidak ada yang tahu soulmate dirinya. Bisa saja seseorang yang sudah lama dikenal. Bukan mustahil dia mungkin orang yang baru Anda kenal.

Mungkin saja dia sudah menjadi pasangan orang lain dan Anda bersama pasangan Anda. Kemudian bertemu kembali dalam kondisi masing-masing sudah sendiri. Banyak faktor yang membuat Anda dan soulmate bertemu atau belum bertemu.

Terkadang intuisi kita berbicara bahwa dia adalah soulmate. Ini terjadi begitu saja. Anda tidak bisa mengatur suara dari dalam. Suara itu akan terus menerus mengingatkan bahwa dia adalah yang Anda tunggu.

Ada juga soulmate yang tidak pernah bertemu sama sekali padahal tinggal berdekatan dalam satu lingkungan. Bahkan ada yang bekerja pada satu gedung namun tidak pernah bertemu. Pertemuan baru terjadi pada waktu yang tepat.

Bila sudah bertemu dan menjadi pasangan, biasanya memiliki kemampuan 'telepati' memahami pasangannya. Seperti mengerti dan memahami pemikiran masing-masing, meskipun tidak dikomunikasikan. Bila bersama-sama saling merasa nyaman, meskipun tidak bersentuhan sama sekali. Masing-masing juga memberikan ruang pribadi dan mandiri untuk bergaul dengan teman-temannya.

Hebatnya lagi masing-masing juga dapat merasakan sesuatu yang dialami pasangannya. Seperti sedih, galau, stres atau khawatir. Begitu juga dengan kehadiran belahan jiwanya yang lain dapat merasakannya. Misalnya mobilnya masih di ujung jalan, namun merasakan dirinya sudah semakin mendekat.

Bila marah satu sama lain tidak sampai terjadi perang yang hebat. Hanya menjadi semacam pengingat bagi masing-masing. Pun dengan permintaan maaf, masing-masing saling dapat memaafkan demi tidak menyakiti yang lain. Masing-masing berusaha menyenangkan pasangannya. Bahkan kecemburuan juga tidak ada, soalnya masing-masing percaya bahwa dirinyalah satu-satunya di hatinya. (psr)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan