Di Papua Pegunungan Satu Porsi Bahan Baku MBG Rp 100 Ribu, Jadi Anggaran Bersifat At Cost

Selasa, 28 Oktober 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 39,2 juta penerima manfaat per hari ini dengan serapan anggaran mencapai Rp 35 triliun. Tercatat, sudah ada 13.347 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan tidak ada pemotongan anggaran per porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) karena semua bersifat at cost atau menyesuaikan dengan harga modal tanpa mengambil keuntungan.

"At cost itu kalau kurang ditambah, kalau lebih disimpan dalam rekening. Berapapun yang dibelanjakan (untuk bahan baku), itu yang kita bayar," katanya di Jakarta, Selasa.

Dadan menjelaskan, di Indonesia terdapat perbedaan harga bahan bakul, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau seperti Papua.

Baca juga:

BGN Menerapkan Evaluasi Ketat, Setiap Dapur MBG Harus Punya Juru Masak Bersertifikat

Oleh karena itu, BGN menyesuaikan dengan harga pokok di masing-masing wilayah untuk diberikan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.

"Jadi, kalau harga naik atau misalnya di Papua, satu bahan baku harus dibayar Rp100 ribu, BGN bayar sesuai itu, dan itu rata-rata sekarang di Papua kan antara Rp 26-27 ribu, bahkan ada di Papua Pegunungan itu satu porsi bahan bakunya Rp 100 ribu, jadi bagaimana bisa dipotong?" paparnya.

Ia juga menyampaikan, terdapat biaya komponen operasional sebesar tiga ribu rupiah yang juga bersifat at cost.

"Nah insentif lah yang kemudian itu haknya mitra, yang bisa digunakan dan diambil setiap hari. Setelah melakukan (distribusi MBG) baru kelihatan," tuturnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan