Di Jatim, Ketahuan Suhu Badan Tinggi Wajib Masuk Rumah Sakit Jiwa

Sabtu, 02 Mei 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Hasil dari empat hari selama diberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Surabaya dan sebagian kabupaten Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur, ternyata belum berdampak siginifikan. Bahkan, angka kasus COVID-19 terus bertambah.

Tak ayal, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim terpaksa menerapkan tindakan tegas, di antaranya menerapkan aturan dengan tidak memberikan akses masuk ke daerah bagi pengendara motor yang berboncengan. Termasuk pengemudi mobil yang tidak melakukan physical distancing.

Baca Juga:

Peredaran Narkoba Selama Pandemi COVID-19 Melonjak 120 Persen

Di titik pemeriksaan seperti Bunderan Waru, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan memeriksa suhu tubuh setiap orang. Jika ada yang suhunya di atas 37 derajat celcius, maka langsung diarahkan ke Rumah Sakit Jiwa Menur untuk mendapatkan perawatan medis. Sebab, RSJ Menur juga ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien COVID-19.

"Yang tidak memakai masker dikembalikan, yang kendaraan roda empat penumpangnya satu baris satu orang. Dan ingat, kalau suhu badannya tinggi, langsung kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa Menur. Tidak pakai tawar menawar, langsung ,dibawa ke rumah sakit jiwa oleh tim di lokasi," tegas kata Sekdaprov Jatim Heru Tahjono di gedung Grahadi, Jumat malam (01/05).

 Sekdaprov Jatim Heru Tahjono. (Foto: MP/Budi Lentera)
Sekda Provinsi Jatim Heru Tahjono. (Foto: MP/Budi Lentera)

Menurut Heru, penyebaran COVID-19 bisa ditekan semaksimal mungkin selama PSBB, salah satunya penerapan aturan yang represif.

"Mulai malam ini kita lakukan jam malam. Apabila ada warung yang buka langsung kita tutup," tandasnya.

Baca Juga:

DPR Sebut Kartu Pra Kerja Tak Relevan Diterapkan Saat Corona

Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa jumlah kasus pasien positif corona sembuh bertambah tiga orang di Jawa Timur (Jatim), yakni dua di Kota Kediri, dan satu pasien dari Kabupaten Bangkalan.

"Yang sembuh bertambah 3 menjadi 165 orang. Sementara itu, jumlah pasien meninggal akibat COVID-19 juga bertambah tujuh orang di Jatim, sehingga totalnya menjadi 107 orang," ucap Khofifah.

Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim juga meningkat mencapai 3.131 orang, yang saat ini masih diawasi tinggal 1.626 orang. Kemudian ada 19.585 orang dalam pemantauan (ODP), dan yang masih dipantau sebanyak 5.540 orang. (Budi Lentera)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Bagikan "Nasi Kodok"

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan