Depresiasi Nilai Tukar Rupiah Bikin Subsidi BBM Bakal Melonjak di Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kementerian Keuangan menlansir penyaluran subsidi energi pada 2024 memang lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2021 sebelum harga minyak mentah melonjak. Di samping itu, juga ada pengaruh dari pergerakan kurs rupiah dan volume penyaluran.

Namun, harga minyak mentah Indonesia (ICP) disebut masih masuk dalam rentang prediksi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan subsidi energi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bakal meningkat pada tahun 2024 ini.

"Subsidi energi dalam hal ini diperkirakan akan mengalami kenaikan dengan beberapa parameter perubahan, baik dari harga dan lifting minyak serta nilai tukar,” kata Sri Mulyani saat Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR di Jakarta, Senin (8/7).

Baca juga:

Kebijakan BBM Satu Harga, Pengamat: Akan Berdampak pada Pemerataan Energi ke Daerah Terpencil

Pemerintah telah menggelontorkan dana senilai Rp 155,7 triliun untuk subsidi dan kompensasi energi, yang di antaranya digunakan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 7,16 juta kiloliter dan LPG 3 kilogram sebanyak 3,36 juta kilogram.

Belanja untuk subsidi dan kompensasi energi, yang meningkat lantaran depresiasi nilai tukar rupiah, berdampak pada peningkatan belanja negara. Belanja negara pada semester I-2024 tercatat meningkat 11,3 persen yoy mencapai Rp 1.398 triliun.

"Sampai hari ini masyarakat masih menikmati harga subsidi yang relatif stabil meski terjadi perubahan parameter, ini menyebabkan APBN yang harus menanggung bebannya,” ujar Menkeu. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan