Dengar BJ Habibie Kritis, SBY Batal Hadiri Acara Demokrat

Selasa, 10 September 2019 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjenguk Presiden ke-3 BJ Habibie di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (10/9). Habibie tengah dirawat di Cerebro Intensive Care Unit (CICU), Paviliun Kartika RSPAD.

“Saat menjenguk, SBY didampingi oleh putra BJ Habibie, Ilham Habibie serta adik BJ Habibie, Temmy Habibie. Ketiganya sempat berbincang-bincang dan berdoa bersama untuk kesembuhan Bapak BJ Habibie,” kata Ossy Dermawan, staf SBY kepada wartawan, Selasa (10/9).

Baca Juga

Kabar BJ Habibie Meninggal Dipastikan Hoaks!

Ketua Umum Demokrat itu meninggalkan Paviliun Kartika sekitar pukul 10.20 WIB. Adapun, SBY sampai membatalkan sejumlah acara untuk menjenguk BJ Habibie.

Situasi di RSPAD Gatot Soebroto tempat BJ Habibie dirawat secara intensif
Situasi di RSPAD Gatot Soebroto tempat BJ Habibie dirawat secara intensif (MP/Asropih)

SBY batal membuka acara Pertemuan Nasional Fraksi PD (FPD) DPR dan DPRD Provinsi, Kabupaten/ Kota se-Indonesia Periode 2019-2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (10/9).

“Seyogianya pertemuan nasional ini dibuka oleh Bapak SBY, tetapi di pagi hari ini beliau mendapatkan kabar mantan Presiden kita Bapak Habibie sedang dirawat di RSPAD,” ungkap Ketua FPD DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam sambutannya.

“Menurut info keadaannya (BJ Habibie) kritis, sehingga beliau (SBY) sebagai sahabat memutuskan menjenguk dan mendoakan. Saya juga ajak hadirin sama-sama doakan pemimpin kita semoga beliau (Habibie) diberi kesembuhan,” imbuh putra bungsu SBY itu.

Baca Juga:

BJ Habibie Masih Dirawat Intensif

Sementara itu, Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebutkan BJ Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019. Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.

"Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi," kata Azis Ran. (Knu)

Baca Juga:

BJ Habibie, Sosok Reformis Sejati Peletak Dasar Demokrasi di Indonesia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan