DEN Yakin BBN dan Gas Perkotaan Tidak Berbenturan

Minggu, 29 November 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit akan mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk mengurangi ketergantungan impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun di satu sisi pemerintah juga terus mengembangkan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), salah satunya adalah program gas perkotaan yang akan dikembangkan di 21 daerah.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldi Dalimi menegaskan kedua program tersebut tidak akan saling bertabrakan satu sama lain. Agar kedua program ini tidak saling berbenturan, pemerintah akan memberikan porsinya masing-masing, mana saja yang menggunakan gas, dan mana saja yang efisien untuk menggunakan biodiesel.

"Jadi nanti harus ada pembagian mana yang harus di konversikan dari BBM ke gas, mana yang tidak. Karena kalau semua dikonversikan ke gas kita impor gas nantinya," katanya dalam acara diskusi Energi Kita bertema "Prospek Energi Baru di Tengah Pelemahan Ekonomi", di Gedung Dewan Pers, jalan Kebon Sirih No 32-34, Jakarta Pusat, Minggu (29/11).

Menurut Rinaldi kalaupun nantinya program gas perkotaan tersingkirkan oleh program energi biodiesel maka gas yang dimiliki dapat dialihfungsikan untuk bahan baku industri lainnya.

"Jadi nanti kalau gas tersingkir dan tidak berfungsi untuk energi maka bisa dijadikan bahan baku industri petrokimia. Bisa jadi plastik, kosmetik, obat-obatan, dan nilai tambahnya bisa 10 kali lipat daripada dibakar langsung digunakan menjadi energi," pungkasnya. (rfd)

BACA JUGA:

  1. DEN: Pengembangan Energi Alternatif Tergantung Komitmen Pertamina
  2. Pertamina Merugi Rp1,56 Triliun Akhir 2015
  3. Pungutan CPO Berdampak Terhadap Kenaikan Harga Sawit
  4. Warga Bandung Kembangkan Bisnis Biodiesel
  5. BPDP Tangkis Tudingan Perkebunan Sawit Dikuasai Asing

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan