Demokrat Sebut Dua Isu Ini Jadi Pertimbangan Jokowi Pilih Panglima TNI

Senin, 18 Oktober 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Isu pergantian orang nomor satu di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus bergulir seiring waktu masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang kian dekat.

Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menyerahkan Surat Presiden (Surpres) kepada DPR, terdapat dua kandidat kuat calon Panglima TNI, yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Kepala KSAL Laksamana Yudo Margono.

Baca Juga

Adu Tajir 2 Calon Panglima TNI

Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat, Rizki Aulia Rahman Natakusumah menilai, isu Papua dan poros maritim akan menjadi pertimbangan Jokowi dalam memilih Panglima TNI.

Menurut Rizki, jika Jokowi ingin fokus terhadap isu Papua, maka Andika adalah sosok yang tepat. Namun, jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin fokus kepada poros maritim, ia menilai Yudo yang layak dipilih sebagai Panglima TNI.

"Kalau Presiden memandang isu yang harus menjadi fokus adalah isu strategis di Papua dan perbaikan citra TNI di mata publik, mungkin KSAD pilihan tepatnya. Sebaliknya, jika Presiden ingin menghidupkan kembali visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, bisa jadi KSAL yang jadi jawaban," kata Rizki kepada MerahPutih.com, Senin (18/10).

Anggota Komisi I DPR RI dari FPD, Rizki Aulia Rahman Natakusumah. Foto; Istimewa
Anggota Komisi I DPR RI dari FPD, Rizki Aulia Rahman Natakusumah. Foto; Istimewa

Politikus partai berlambang mercy ini pun berharap Jokowi segera mengirimkan surpres ke DPR agar Komisi I dapat menggelar fit and proper test. Hal itu mengingat Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun bulan depan.

"Intinya kita masih menunggu dan berharap Istana bisa segera menyodorkan nama kandidat untuk Panglima TNI ke DPR," ujar Rizki.

Lebih lanjut Rizki menambahkan, dalam fit and proper test nanti, Komisi I akan menanyakan soal visi misi calon Panglima TNI terhadap sejumlah isu strategis.

"Panglima masa depan harus punya pemikiran yang relevan dengan kebutuhan pertahanan Indonesia, baik yang mendesak maupun jangka panjang," kata alumnus University of Nottingham, ini. (Pon)

Baca Juga

Jokowi Punya Waktu Sebulan Pastikan Sosok Calon Panglima TNI

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan