Presiden Batasi Game Online untuk Anak-Anak, DPR: Akses ke Medsos Juga Harus Dibatasi
Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal. (Foto: Dok. Media DPR)
MerahPutih.com - Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal atau akrab disapa Deng Ical, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membatasi akses game online bagi anak-anak. Ia juga mengusulkan agar pembatasan serupa diterapkan pada media sosial (medsos).
Rencana kebijakan ini mencuat setelah insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, di mana pelakunya diduga kerap mengakses konten kekerasan di dunia digital. Menurut Deng Ical, langkah pemerintah tersebut tepat dan mendesak untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif ruang digital yang tidak terkendali.
“Kita harus menyadari bahwa banyak konten di dunia maya yang tidak ramah anak. Game online tertentu bahkan mengandung unsur kekerasan yang bisa memengaruhi perilaku dan psikologis anak. Karena itu, langkah Presiden Prabowo patut kita dukung sepenuhnya,” ujar Deng Ical, Selasa (11/11).
Baca juga:
PUBG Masuk Radar Pengawasan, Pengamat Sebut Pentingnya Keterlibatan Ortu
Politisi asal Makassar itu menegaskan, pembatasan seharusnya tidak hanya untuk game online, tetapi juga media sosial yang kini menjadi bagian dari kehidupan anak-anak sehari-hari.
“Pemerintah perlu membuat regulasi tegas untuk membatasi akses media sosial bagi anak-anak. Banyak anak sudah kecanduan, menghabiskan waktu berjam-jam di dunia maya, terpapar konten yang tidak mendidik bahkan berpotensi merusak karakter,” tegasnya.
Deng Ical menilai, pemerintah perlu melibatkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta lembaga perlindungan anak dalam merumuskan kebijakan pembatasan tersebut.
Baca juga:
Wacana Prabowo Batasi Game Online Dikhawatirkan Akan Berakhir Sia-Sia
Selain itu, ia juga mendorong adanya edukasi digital bagi orang tua agar mampu mengawasi aktivitas daring anak di rumah.
“Anak-anak harus diberi pemahaman untuk membatasi akses terhadap gadget. Mereka perlu diarahkan ke kegiatan sosial yang membangun karakter. Akses penuh ke dunia digital baru bisa diberikan bila anak sudah mampu menjadi penyaring konten yang baik,” ujarnya.
Menurut mantan Plt Wali Kota Makassar itu, teknologi seharusnya menjadi sarana pengembangan diri, bukan sebaliknya.
“Teknologi harus digunakan untuk mendidik dan mengembangkan potensi anak, bukan justru menjauhkan mereka dari realitas sosial dan nilai moral,” tutur Deng Ical. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Resbob Hina Suku Sunda, Komisi I DPR Minta Pelaku Ujaran Kebencian Ditindak Tegas
Soal Viralisasi Bansos, Komisi I DPR: Bantuan Pemerintah Tak Perlu Dibandingkan dengan Gotong Royong Warga
Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra Belum Dibuka, Komisi I DPR: Indonesia Mampu Berdiri di Atas Kaki Sendiri
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
3 Pekan Pasca-Ledakan SMAN 72 Jakut, 4 Siswa Masih Dirawat di RS
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
DPR Desak Pemerintah Usut Tuntas Operasional Bandara di Morowali, Dinilai Ancam Kedaulatan Negara
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
3 Orang Masih Dirawat Akibat Ledakan di SMAN 72, Terduga Pelaku Dirawat di RS Polri
Gubernur Pramono Pastikan KJP Plus Pelaku Ledakan SMAN 72 Tidak Dicabut