Dekan UIN SGD Prihatin Islam Indonesia Hanya 30 Persen Bisa Baca Tulis Alquran

Minggu, 20 Juni 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Dekan Fakultas Adab dan Humanioara (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Setia Gumilar merasa prihatin ketika mengetahui hasil riset bahwa umat Islam Indonesia hanya 30 persen yang bisa baca tulis Alquran.

Padahal, kata Setia Gumilar, Alquran mampu menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa. Keprihatinan tersebut terungkap saat acara Pembekalan Praktikum Tilawah FAH 2021 bertajuk “Internalisasi Nilai-nilai Moderasi Beragama melalui Praktik Tilawah”, Sabtu (19/06/21).

Bagi umat Islam, lanjut Dekan, Alquran menjadi sumber dasar syariat Islam. Karenanya, umat Islam diwajibkan untuk selalu belajar, dari mulai membaca, memahami, menafsirkan, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:

39 Santri Ponpes iy Azzayadiy Positif COVID-19

Menurutnya, kalau baca tulis saja hanya 30 persen, seberapa banyak/persen yang paham, bisa menafsirkan, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari? Tentu saja, lanjut Setia Gumilar, jumlahnya akan lebih rendah lagi.

Ia menyatakan, Alquran sendiri menjadi obat, petunjuk, dan tuntunan bagi umat, termasuk menjadi solusi bagi persoalan-persoalan yang menerpa bangsa ini.

“Praktik tilawah bagi mahasiswa semester II adalah ikhtiar kami agar mereka terbiasa membaca Alquran, terlebih bisa menafsirkan, memahami isi kandungannya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Seorang ibu bersama dua anaknya melakukan shalat berjamaah di rumahnya di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (30/3/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Seorang ibu bersama dua anaknya melakukan shalat berjamaah di rumahnya di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (30/3/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.

Wakil Dekan I Dadan Rusmana menjelaskan, praktikum tilawah ini diikuti oleh 578 mahasiswa semester II, dan dibimbing oleh 76 dosen. Praktikum tilawah dilengkapi dengan pembekalan “Moderasi Beragama” oleh narasumber Dedi Slamet Riyadi (alumnus BSA yang menjadi Kepala KUA Kabupaten Kuningan) dan menjadi editor dan penerjemah di penerbitan.

“Praktikum tilawah bertujuan meningkatkan kualitas tahsin Alquran, tahfiz Quran, dan fahmul Quran,” kata Dadan, seraya menjelaskan bahwa praktikum ini termasuk intrakurikuler yang wajib diikuti mahasiswa, sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana S1.

Baca Juga:

Polres Metro Jaksel Pastikan Tidak Ada Alquran Dibakar

Praktik tilawah, lanjut Dadan, akan membantu mereka untuk menguasai juz 30 dan memahami ayat-ayat kunci terkait dengan bahasa, sastra, sejarah, dan budaya.

”Mereka pun akan punya dua setifikat: sertifikat tilawah dan sertifikat kelayakan menjadi imam dan khotib jumat bagi yang bagus,” ujarnya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Yayasan BSMU Resmikan Rumah Belajar Quran Bina Santri Indonesia


Pembekalan Praktikum Tilawah FAH 2021, Sabtu (19/6). (Foto: MP/Dok UIN SGD Bandung)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan