Dari Tradisional ke Kontemporer, Kisah Kain Tenun Sumba dan Kebaya Modern di IFW 2025
Minggu, 01 Juni 2025 -
Merahputih.com - BTN Grand Gala di Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 menjadi sorotan utama di hari keempat perhelatan mode akbar ini. JCC Jakarta menjadi saksi bisu kemegahan karya para desainer papan atas seperti Poppy Darshono, Agnes Linggar Budhisurya, Ayu Dyah Andari, Nita Seno X Sthya, Malik Moestaram, Itang Yunasz Prime, dan Oscar Lawalata Culture.
Acara dibuka dengan koleksi "Charmee Raya" dari Ayu Dyah Andari. Desainer ini menampilkan 13 busana yang memadukan kesederhanaan dan keanggunan, cocok untuk berbagai acara, termasuk perayaan Idul Adha.
Baca juga:
Poppy Dharsono Sambut Kolaborasi dengan Pitti Immagine: Fashion Berbasis Heritage
Koleksi ini unggul berkat teknik dan pola yang rumit serta unik. Setiap motif dirancang eksklusif oleh Ayu Dyah Andari, diperkuat dengan teknik piping yang memberikan dimensi artistik khas pada setiap desain.
Selanjutnya, Nita Seno X Sthya menghadirkan koleksi "Jelajah Ke Sumba". Koleksi ini mengangkat keindahan kain tenun khas Sumba, hasil karya penenun lokal. Motif-motifnya yang terinspirasi dari tenun Sumba — seperti ayam, kuda, rusa, manusia, mamuli, singa, patola, dan kamba — bukan hanya estetika, melainkan sarat makna tentang kehidupan, kepemimpinan, keberanian, status sosial, kebijaksanaan, feminitas, maskulinitas, serta hubungan dan persahabatan.
Baca juga:
Gandeng Indonesia Fashion Week, MICAM dan MIPEL Promosikan Inovasi Fesyen Kulit Italia di Pasar Asia
Tak kalah memukau, Oscar Lawalata Culture memperkenalkan koleksi "DARRA". Desainnya menawarkan siluet ringan dengan potongan kebaya kontemporer yang fleksibel untuk gaya formal maupun non-formal.
Detail-detail dalam koleksi ini terinspirasi dari bentuk dan gerak bunga, diinterpretasikan melalui permainan tekstur, volume, dan struktur.
"DARRA" menghidupkan esensi musim dengan gaya yang effortless namun berkarakter, pilihan ideal bagi pencinta gaya santai, feminin, dan penuh pernyataan.