Dari Film ke Dunia Nyata, Robot 'Iron Man' untuk Penyandang Disabilitas

Sabtu, 28 Desember 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Ada kabar keren dari Korea Selatan, nih. Para peneliti di sana berhasil mengembangkan robot wearable ringan yang bisa membantu penyandang paraplegia untuk berjalan, melewati rintangan, dan bahkan naik tangga.

Paraplegia itu istilah yang dipakai untuk menggambarkan seseorang yang mengalami kelumpuhan pada kedua kaki dan bagian bawah tubuhnya. Biasanya, ini terjadi karena cedera atau kondisi tertentu yang memengaruhi sumsum tulang belakang.

Tim Exoskeleton Laboratory dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) punya misi mulia: menciptakan robot yang bisa jadi bagian dari kehidupan sehari-hari para penyandang disabilitas.

Salah satu anggota tim, Kim Seung-hwan, yang juga penyandang paraplegia, menunjukkan prototipe robot ini. Dengan bantuan robot ini, dia bisa berjalan dengan kecepatan 3,2 km/jam, naik tangga, dan bahkan duduk di bangku dengan mudah.

Baca juga:

10 Ucapan dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember

"Robot ini bisa menemani saya di mana pun saya berada, bahkan saat saya duduk di kursi roda, dan membantu saya berdiri, yang merupakan salah satu fitur paling unik," kata Kim kepada reuters.com (23/12).

Robot eksoskeleton ini bernama WalkON Suit F1, terbuat dari aluminium dan titanium dengan bobot 50 kg. Ditenagai oleh 12 motor elektronik, robot ini menyimulasikan gerakan sendi manusia saat berjalan.

Tahu enggak, dari mana ide ini? Ternyata dari tokoh semesta Marvel loh, yaitu Iron Man. Begitu kata, Park Jeong-su, anggota tim KAIST lainnya.

"Setelah menonton Iron Man, saya berpikir akan sangat luar biasa jika bisa membantu orang dengan robot di kehidupan nyata," ujarnya.

Baca juga:

Penumpang Disabilitas Dapat Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen, Begini Caranya

Untuk menjaga keseimbangan pengguna, robot ini dilengkapi sensor di sol dan bagian atas tubuh yang memonitor 1.000 sinyal per detik dan mengantisipasi gerakan pengguna.

Lensa di bagian depan robot berfungsi sebagai mata yang menganalisis lingkungan, mengidentifikasi tinggi tangga, dan mendeteksi rintangan sehingga menggantikan kekurangan kemampuan sensorik penyandang paraplegia total. Wah, canggih, ya.

Kita berharap teknologi canggih ini bisa terus berkembang dan segera hadir di Indonesia untuk membantu teman-teman disabilitas di sini, ya. (dru)

Baca juga:

Indonesia Butuh 20 Ribu Guru Pendidikan Khusus untuk Murid Disabilitas

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan